"Walaupun banyak wisatawan yang semakin lama semakin banyak untuk datang di desa ini, namun sayang belanja suvenir mereka masih kurang," ungkap I Made, pelukis lukisan mini di atas daun lontar.
Berada di desa ini kita merasakan suasana yang aman dan damai, para penduduk desa sangat ramah dan bersahabat. Kita dapat berkeliling areal desa tersebut dan menyaksikan aktivitas mereka sehari-hari. Saat yang paling tepat kita berada di sana pada saat sore hari, karena pada sore hari biasanya penduduk Desa Tenganan sudah melakukan aktivitasnya.
Mereka berkumpul di depan rumahnya masing-masing atau mereka keluar dan berkumpul bersama para penduduk yang lain. Pada kesempatan itu lah kita dapat menyaksikan dan melihat tingkah laku dan adat budaya tradisional mereka yang amat kental. Maka pantaslah jika mereka disebut dengan sebutan Bali Aga atau Bali Asli.
1. Biasanya pada bulan Juni diadakan upacara adat pesta perang pandan. Acara ini menarik banget! Sayang saya belum sempat ke sini pada saat acara berlangsung.
2. Setahu saya belum ada transportasi umum untuk mencapai Desa Tenganan. Tetapi ke sini dapat dijangkau dengan sepeda motor atau mobil pribadi.
3. Kerajinan khas desa adat Tenganan Pegringsingan selain kain tenun, ada juga ukir/lukis daun lontar. Kerajinan ini sangat menarik untuk dibeli karena unik untuk koleksi.
4. Seru deh kalau bisa berbaur dengan masyarakat lokal! Masyarakat di sini ramah dan kita bisa mendapatkan banyak pelajaran hidup dari kearifan lokal mereka. (BARRY KUSUMA)
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.