Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pesona Sarinah Selalu Memicu Rindu

Kompas.com - 17/03/2014, 10:10 WIB
Oleh: Pingkan Elita Dundu/Neli Triana
 
PESONA itu selalu menerbitkan rindu, mengajak kembali untuk menikmati setiap sudutnya. Di tempat nongkrong lawas, seperti kawasan Sarinah, telusuri saja jalan-jalan di sana. Ada Jalan Sabang yang legendaris, juga Jalan Sunda dan Jalan Hasyim Asyhari yang masing-masing memiliki keunikan.

Kawasan Sarinah merupakan salah satu daerah Jakarta tempo dulu yang indah. Meski belakangan agak terbengkalai, romantika masa lalu masih tersisa di sini.

Kawasan ini terletak di tengah kota Jakarta dan merupakan kawasan bersejarah Ibu Kota. Di tempat ini, terbangun pusat perbelanjaan pertama di Jakarta. Juga Gedung Sarinah yang dibangun tahun 1963 dan diresmikan tahun 1967 oleh Presiden Soekarno. Inilai gedung pencakar langit pertama di Jakarta.

Di zaman Belanda, kawasan Sarinah menjadi pusat tempat tinggal para petinggi dan orang berada. Tidak heran, banyak tempat tinggal dengan halaman luas di kawasan ini.

Lokasinya yang tidak jauh dari pusat pemerintahan—di seputar kawasan Jalan Medan Merdeka—menjadikan kawasan Sarinah sebagai tempat bermukim sekaligus berbisnis yang strategis.

Pada masa pemerintahan Soekarno, kawasan yang menghadap Jalan MH Thamrin dijadikan pusat bisnis. Hingga kini, Sarinah masih menjadi salah satu pusat perbelanjaan yang menyediakan berbagai barang, mulai dari produk bermerek asal mancanegara sampai hasil kerajinan daerah di Indonesia.

Gedung Sarinah juga menjadi pusat perkantoran, ruang untuk mencari peluang bisnis, dan berkembang menjadi salah satu pusat kuliner di Jakarta Pusat. Seiring dengan itu, kawasan ini semakin berdenyut selepas maghrib karena dikepung tempat kuliner yang beroperasi hingga larut malam.

Meski berpuluh tahun menjadi rujukan orang untuk kongkow bersantap bersama teman atau keluarga, warung dan restoran di Sarinah tidak melulu merupakan tempat makan zaman dulu yang bertahan hingga kini. Kawasan ini juga dinamis. Berderet restoran baru menawarkan lokasi yang lebih nyaman, modern, dan makanan enak dengan berbagai variasi.

Datanglah ke Hong Kong Cafe (HKC) di Jalan Sunda, Jakarta Pusat. Di tempat yang bernuansa oriental khas Hongkong ini tersuguh menu-menu bercita rasa tradisional Tiongkok dengan beberapa masakan yang diberikan sentuhan Barat.

Lihat saja dari daftar menunya. Di situ tertera sejumlah nama masakan berbahan mi. Ada juga nasi, spageti, dimsum, dan jajanan lain.

Sebelum memesan menu utama, sebaiknya icip-icip penganannya dulu. Pilihlah vegetables spring roll (seperti lumpia goreng dengan isi sayuran). Ada juga curry.

Penampilan potongan cabai merah dan hijau daun bawang disertai bau harum bawang putih dan minyak wijen dari steamed fish with black bean souce black (steam ikan malam) sangat menggoda selera.

Begitu masakan ini dihidangkan, pertama kali menyuap, lidah dimanjakan lezatnya rasa manis dan gurih dari bawang putih, kecap manis, dan wijen. Selanjutnya, ingin menyantapnya hingga piring kosong.

Nody, Supervisor HKC, mengatakan, konsep yang diangkat dari restoran ini adalah fun (santai dan menyenangkan). Itu sebabnya, restoran yang berdiri tahun 2006 ini membidik kawula muda atau pekerja di kawasan ini sebagai pangsa pasar.

Menu Eropa

Para peminat makanan Eropa, seperti pasta dan piza, bisa singgah ke Pisa Kafe Menteng yang berada di belakang Sarinah. Desain bangunan kafe ini juga masih ”berbau” Eropa dengan dinding yang kokoh dan tinggi. Halaman yang luas dimanfaatkan untuk menaruh meja-kursi bagi para tamu.

Pilihan pasta yang ditawarkan beragam, seperti spageti, fettucine, atau lasagna. Ada berbagai jenis topping pasta ini. Piza yang ditawarkan pun bervariasi rasanya. Ada campuran daging asap, sosis sapi, jamur, dan keju. Ada pula yang terdiri atas kombinasi saus barbeque, ayam panggang, tomat segar, bawang, dan keju serta aneka varian lain.

Tidak hanya menu ala Eropa, mereka yang menyukai menu Asia juga bisa menikmati suguhan di sini. Sebut saja, misalnya, sop buntut, pindang iga, tom yam kung, szechuan iga, dan nasi goreng.

Restoran yang nyaman sebagai tempat nongkrong ini juga masyhur sebagai tempat makan es krim. Sekitar 20 jenis rasa es krim disediakan. Para penyuka es krim yang segar dengan rasa sedikit asam bisa mencicipi es krim jenis sorbet yang memiliki aneka varian, seperti kiwi, stroberi, atau blueberry.

Es krim

Apabila ingin mencicipi cita rasa lain, ada es krim jenis gelato yang tidak dicampur dengan telur atau susu. Ada sejumlah rasa gelato, seperti cokelat, vanila, atau chocochip.

Bagi mereka yang datang berdua atau bertiga, banana split bisa menjadi pilihan. Ada tiga varian es krim dalam satu mangkuk, lengkap dengan wafel, pisang, dan ceri. Aslinya, banana split terdiri atas es krim cokelat, vanila, dan stroberi. Namun, jika Anda menginginkan kombinasi tiga rasa yang berbeda, bisa langsung memesan sesuai keinginan. Namun, jangan terlalu lama membiarkan es krim ini di wadahnya sebab es racikan kafe ini mudah mencair.

Mencicipi aneka hidangan di kafe ini akan terasa lengkap dengan menikmati penampilan grup musik. Aksi grup band ini selalu ada setiap hari, termasuk di akhir pekan. (Agnes Rita Sulistyawaty/Madina Nusrat)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com