Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cicipi Tahu Dimasak dalam "Clay Pot"

Kompas.com - 05/04/2014, 08:03 WIB
KOMPAS.com - Di negeri tirai bambu, terdapat teknik memasak dengan menggunakan mangkuk dari tanah liat atau clay plot. Dengan teknik ini diyakini dapat menghasilkan hidangan yang empuk dan kaya rasa.

Tertarik mencicipi hidangan yang dimasak dengan clay pot? Silahkan mampir ke Pandansari Restaurant. Restoran ini berada di Hotel Santika Premiere Jogja. Selama bulan April, restoran ini menawarkan promo "Clay Pot Fest".

Menu yang dimasak dengan mangkuk tanah liat adalah hidangan sapo. Selama masa promosi, restoran ini menyajikan menu sapo berbahan dasar daging sapi, ayam, aneka seafood, terung, sampai tofu sapo.
 
"Dari berbagai metode memasak, clay pot dikategorikan sebagai teknik device-based. Mulai dikenal pada zaman Roman kuno, metode memasak dengan menggunakan clay pot kini telah dilakukan di beberapa belahan dunia seperti Eropa, Asia Tenggara dan Asia Timur, termasuk China," ungkap Restaurant and Beverage Manager Hotel Santika Premiere Jogja Sulendra, dalam siaran pers yang diterima Kompas Travel, Kamis (3/4/2014).

Ia menambahkan metode memasak dengan clay pot menggunakan mangkuk dari tanah liat yang direndam dalam air untuk melepaskan uap saat proses memasak. Biasanya, clay pot direndam dalam air untuk beberapa saat agar airnya terserap sebelum mulai masak.

Kemudian makanan diletakkan di dalam clay pot dan dimasukkan ke dalam oven. Hal ini yang menjadikan teknik memasak dengan clay pot jauh lebih sehat. Saat clay pot hangat, uap air yang terserap akan mempertahankan cita rasa dan membuat tekstur makanan yang dimasak di dalamnya lebih empuk dan bumbu juga akan semakin terserap.

Selain itu memasak dengan clay pot tidak menggunakan banyak minyak, sehingga mengurangi lemak dan mengurangi resiko masakan menjadi hangus. Seperti halnya Chicken Sapo, potongan daging ayam yang dimasak langsung di dalam clay pot ditambah dengan bumbu spesial agar menghasilkan daging ayam yang empuk dengan berbalut bumbu yang lezat meresap hingga ke bagian dalam.

“Satu hal lagi yang memberi poin lebih dari cara teknik memasak menggunakan clay pot, yaitu nutrisi dalam masakan tetap terjaga dan menjaga aromanya semakin nikmat. Inilah yang membuat teknik memasak clay pot berbeda dengan metode memasak lain seperti menggoreng atau menumis,” tutur Public Relation Hotel Santika Premiere Jogja Nurul Mardhotillah.

Hidangan aneka clay pot bisa dicicipi mulai dari harga Rp 39.000 (nett) per menu. Promo ini berlangsung hingga akhir April 2014.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Pengalaman ke Pasar Kreatif Jawa Barat, Tempat Nongkrong di Bandung

Jalan Jalan
Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Libur Panjang Waisak 2024, KAI Operasikan 20 Kereta Api Tambahan

Travel Update
Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Pasar Kreatif Jawa Barat: Daya Tarik, Jam Buka, dan Tiket Masuk

Travel Update
Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Berkunjung ke Pantai Nangasule di Sikka, NTT, Ada Taman Baca Mini

Jalan Jalan
10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

10 Wisata Malam di Semarang, Ada yang 24 Jam

Jalan Jalan
Tanggapi Larangan 'Study Tour', Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Tanggapi Larangan "Study Tour", Menparekraf: Boleh asal Tersertifikasi

Travel Update
Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Ada Rencana Kenaikan Biaya Visa Schengen 12 Persen per 11 Juni

Travel Update
Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Kasus Covid-19 di Singapura Naik, Tidak ada Larangan Wisata ke Indonesia

Travel Update
Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Museum Kebangkitan Nasional, Saksi Bisu Semangat Pelajar STOVIA

Travel Update
World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

World Water Forum 2024 Diharapkan Dorong Percepatan Target Wisatawan 2024

Travel Update
Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Tebing di Bali Dikeruk untuk Bangun Hotel, Sandiaga: Dihentikan Sementara

Travel Update
Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Garuda Indonesia dan Singapore Airlines Kerja Sama untuk Program Frequent Flyer

Travel Update
5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

5 Alasan Pantai Sanglen di Gunungkidul Wajib Dikunjungi

Jalan Jalan
Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Pantai Lakey, Surga Wisata Terbengkalai di Kabupaten Dompu

Travel Update
Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Bali yang Pas untuk Pencinta Liburan Slow Travel

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com