Ketua Asosiasi Museum Indonesia Supadma Rudana mengatakan, museum merupakan rumah abadi peradaban dan kebudayaan sehingga sepatutnya dijaga dan dimuliakan. Dengan memuliakan museum, kita menghargai kearifan bangsa.
”Pemilik museum itu banyak, pemerintah hingga swadaya masyarakat. Museum swasta lahir secara mandiri karena komitmen pendirinya. Agar bisa satu tujuan, semuanya harus bersama-sama memikirkannya,” kata Supadma, Rabu (23/4/2014). Dia mengatakan, mesti ada gagasan besar menjadikan museum sebagai rumah terakhir warisan seni dan budaya. Pemangku kepentingan museum itu meliputi pemerintah pusat, provinsi, kota atau kabupaten, hingga instansi swasta atau perseorangan.
Pertemuan museum nasional pada Mei tahun ini dianggap menjadi momen yang tepat untuk kembali mendiskusikan gagasan-gagasan pembaruan museum. ”Harus ada formulasi agar tidak ada kesenjangan. Ada museum yang sangat ramai dan ada yang tertinggal,” ujar Supadma.
Berinteraksi dengan mal
Supadma berharap, tahun politik 2014 dapat menjadi tonggak perubahan pandangan mengenai museum. Tahun ini, Indonesia memiliki presiden baru. ”Kami berharap pemimpin bangsa memiliki komitmen yang besar terhadap kebudayaan dan pelestariannya,” paparnya.
Museum sepertinya sepele, tempat meletakkan benda-benda bersejarah. Namun, di dalamnya terkandung banyak hal mulai filosofi kebudayaan, gagasan besar, kearifan, etika, hingga menyoal fisik seperti arsitektur bangunan. Semua ada di museum. ”Koleksi kita luar biasa banyaknya. Namun, kita lemah dalam manajemen, marketing, dan sumber daya,” ujarnya.
Bagi pengajar Filsafat Universitas Indonesia, Tommy F Awuy, koleksi merupakan modal utama ”Museum yang bagus niscaya karena koleksinya bagus. Kalau museum negara, tergantung dari kepedulian pemerintah untuk mengisinya dengan koleksi-koleksi yang bagus,” katanya. Setelah itu, barulah soal manajemen, perawatan, dan promosi museum.
Pariwisata
Museum menjadi menarik, antara lain, karena koleksinya yang langka, unik, historis, dan melegenda. Untuk itu, perlu kurator dan manajemen promosi yang piawai. ”Museum kita (milik negara) belum memenuhi kriteria. Koleksi dan manajemennya parah. Cerminan minimnya perhatian pemerintah. Koleksi museum tidak bertambah, malah berkurang karena dicuri,” ujar Tommy.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.