Pesepeda peserta Minang Bike 2014 ingin mendapatkan pengalaman baru, yakni dengan menyaksikan keindahan alam itu dari atas sepeda. Secara khusus, peserta umumnya penasaran dengan tanjakan Kelok 44 yang disebutkan menantang bagi pesepeda dari belahan mana pun di dunia ini.
”Saya mendapatkan poster dari rekan saya tentang kegiatan ini. Sebelumnya, saya juga mengikuti Bali Bike 2013. Sayangnya, teman saya itu, Yusri, tidak bisa mengikuti kegiatan ini karena ada janji lain,” kata Khusairi Muhammad (46), peserta Minang Bike dari Kuala Lumpur, Malaysia, di sela-sela merakit sepeda, Kamis (8/5), di Hotel Grand Inna Muara, Padang.
Jumat ini, peserta Minang Bike yang berjumlah 150 orang akan memulai etape pertama jelajah sepeda Minang Bike yang diselenggarakan harian Kompas selama tiga hari, yakni tanggal 9-11 Mei.
Pada etape pertama, peserta akan melintasi rute Padang menuju Danau Maninjau di Kabupaten Agam. Etape kedua, peserta akan menikmati pemandangan alam Danau Maninjau serta kelokan tajam, Kelok 44, yang bakal menguras tenaga dan menguji ketahanan pesepeda. Pada etape ketiga, peserta akan menggowes dari titik Ambun Pagi di ujung Kelok 44, Agam, menuju titik akhir di Kota Bukittinggi.
Tanjakan Kelok 44 sepanjang 8,7 kilometer di Mukomuko, Agam, yang akan dicumbu peserta merupakan primadona peserta Minang Bike 2014 kali ini. Jauh sebelum pelaksanaan, sejumlah peserta sudah saling mengingatkan tantangan yang akan dihadapi di Kelok 44 pada hari kedua. Mereka langsung mendapat sajian tanjakan begitu start dari Maninjau pada Sabtu pagi. Selepas mengasah dengkul di Kelok 44, mereka langsung menuju Jam Gadang di Bukit Tinggi Sungai via Landia-Koto Gadang-Bawah Ngarai Sihanok.
Tersulit di dunia
Kelok 44 ini disebut-sebut sebagai salah satu dari 10 medan tanjakan tersulit di dunia, seperti juga diakui peserta Tour de Singkarak yang selalu melewati rute ini. Peserta harus memacu jantungnya dan mempertahankan putaran kayuhan pedal hingga Kelok 44 pada ketinggian 1.148 meter di atas permukaan laut (mdpl).
Bagi peserta, panorama alam yang indah di Sumbar adalah hiburan sekaligus tujuan. ”Tidak hanya untuk bertemu teman dan anggota komunitas, bersepeda ke Padang juga untuk santai, bersenang-senang menikmati pemandangan alam. Di tempat saya bekerja, hal ini juga yang saya tekankan,” ungkap Direktur Utama PT Usaha Gedung Mandiri Muhammad Haryoko (57). Perusahaan yang dipimpinnya adalah salah satu anak perusahaan Bank Mandiri.
Selain peserta baru, Minang Bike juga diwarnai dengan muka-muka lama yang ”langganan” menjadi peserta event sepeda gelaran Kompas. Salah satunya ialah Tomi Pratomo (49). Ia sudah mengikuti jelajah sepeda Kompas di Bali Bike (2013), Bali-Komodo (2013), dan Jelajah Sabang-Padang (2013). ”Dengan bersepeda, kita banyak teman,” ungkap dia.
Namun, hal menarik dari pelaksanaan Minang Bike 2014 adalah banyak di antara peserta yang hanya menjadikannya ”sasaran antara” untuk mendapatkan tiket Kompas Jelajah Sepeda Sulawesi, Agustus. ”Saya harus dapat Jelajah Sulawesi,” ujar seorang peserta. Panitia menyediakan 10 tiket untuk bertualang menjelajahi Sulawesi sepanjang sekitar 1.800 kilometer, ditempuh dalam 14 hari, yang dimulai pada hari Kemerdekaan Indonesia. (USH/REK)
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.