Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lukisan Klasik Bali, Karya Lokal yang Mendunia

Kompas.com - 25/06/2014, 17:36 WIB
DENPASAR, KOMPAS — Lukisan klasik Bali diusulkan menjadi warisan budaya nasional dan warisan budaya dunia. Seni lukis klasik Bali, yang berkembang pesat pada abad ke-15 Masehi pada masa kepemimpinan Raja Dalem Waturenggong di Klungkung, merefleksikan nilai estetika, filosofis agama Hindu, etika, dan sekaligus karya narasi.

Perupa, yang juga pemilik Museum Nyoman Gunarsa, Nyoman Gunarsa, menyatakan, seni lukis klasik merupakan warisan leluhur yang adiluhung. ”Seni lukis klasik Bali memiliki nilai seni tertinggi,” ujar Gunarsa dalam seminar ”Seri Sastra Sosial Budaya” di Fakultas Sastra dan Budaya Universitas Udayana, Denpasar, Bali, Selasa (24/6/2014).

Gunarsa mengatakan, lukisan klasik Bali, yang masih dihasilkan sampai saat ini, akan diusulkan sebagai warisan budaya nasional dan sekaligus warisan budaya dunia. Menurut Gunarsa, seni lukis klasik Bali merupakan ekspresi dan identitas budaya tradisional Bali, yang mampu bersaing secara global. ”Seni lukis klasik Bali ini kebanggaan bagi kami,” ujar Gunarsa.

Kisah dalam lukisan

Ketika mengamati lukisan klasik Bali, seseorang sekaligus membaca narasi yang terkandung di dalam lukisan itu. Sumber ide lukisan klasik Bali, umumnya dari epos Mahabharata, Ramayana, atau kisah Tantri dan Pararaton. Lukisan klasik Bali itu dinilai unik dan karya seni tinggi serta memiliki filsafat kehidupan, etika, dan pengetahuan.

DOK AMADEA RESORT & VILLAS I Putu Eka Hendra Jaya dan lukisan gaya Kamasan.
Dalam seminar ”Seri Sastra dan Sosial Budaya” hadir Siobhan Campbell, peneliti seni dari University of Sidney, Australia, sebagai pembicara utama. Siobhan meneliti tentang koleksi lukisan klasik Bali gaya Kamasan, yang disimpan di museum di Australia dan tradisi melukis di Desa Kamasan, Klungkung.

Mendunia

Lukisan klasik Bali, menurut Siobhan, sudah lama mendunia. Lukisan klasik Bali dijadikan barang koleksi dan barang dagangan serta semakin tersebar sejak Bali bersentuhan dengan industri pariwisata mulai 1930-an.

”Sementara lukisan klasik Kamasan sudah berkembang sejak zaman Majapahit,” ujar Siobhan dalam seminar kemarin.

Kamasan merupakan sebuah desa di Klungkung yang disebut-sebut menjadi pusat seni lukis klasik di Bali. Meskipun demikian, seni lukis klasik Bali berkembang dan menyebar ke wilayah lain, di antaranya Denpasar, Badung, Tabanan, Bangli, dan Singaraja serta Gianyar. Situs yang memajang lukisan klasik Bali gaya Kamasan yang cukup lengkap, terdapat di Taman Gili Kerta Gosa, Klungkung. (COK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com