Pedas namun nikmat pastinya, ditambah lagi disantap dengan nasi putih hangat. Menu-menu ini bisa menjadi pilihan sebagai sajian untuk berbuka puasa bagi para pengunjung yang ingin berbuka di kafe ini. Adapun menu lain yang spesial untuk hari-hari besar, antara lain kolak pisang, ayam gebrak, dan nasi bakar udang.
Bukan Sekadar Kafe
Berawal dari berjualan nasi campur di halaman rumah, kini Cafe Teduh menjadi satu dari banyak tempat untuk bernostalgia para pengunjungnya. Apalagi kafe ini sudah berusia 14 tahun.
Menurut Berti, pada saat pertama kali buka, tempat ini hanya memiliki dua meja bulat berpayung dan tujuh kursi. Kebanyakan pengunjung pun masih dari lingkungan sekitar, seperti karyawan bank dan pegawai-pegawai lain.
"Pernah dulu, lagi hujan, ada pasangan muda mudi ke sini, karena hujan mereka lari ke motor untuk ambil jas hujan. Kemudian jas hujannya dipakai, terus mereka kembali ke meja dan lanjut makan, saling suap-suapan," tutur Berti.
Bahkan, lanjut Berti, pasangan tersebut hingga sekarang masih sering mengunjungi Cafe Teduh, dan saat ini mereka sudah memiliki dua orang anak.
Berti menambahkan, tempat ini bukan sekadar kafe, bukan sekadar tempat makan biasa, tapi tempat ini punya banyak cerita dan pengalaman. "Cafe Teduh ini punya kesan sebagai tempat bernostalgia," tambah Berti. (Cisilia Agustina Siahaan)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.