Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Dari Picanha, Churrasco, hingga Caipirinha

Kompas.com - 06/07/2014, 12:21 WIB
MENU makan di Brasil tak banyak berbeda dengan di Indonesia. Salah satu cirinya terlihat dari kehadiran nasi dalam picanha, paket menu populer di Brasil, termasuk di Rio de Janeiro.

Picanha terdiri dari nasi, daging sapi, kentang goreng, dan olahan telur. Satu porsi picanha di restoran cukup terpandang di Rio de Janeiro seperti Petisco da Vila di Vila Isabel rata-rata seharga 60 real Brasil atau sekitar Rp 324.000.

Harga di restoran lainnya bisa lebih murah, sekitar 20 real Brasil atau Rp 100.000-an.

Menu utama picanha adalah daging sapi yang disajikan berlapis-lapis. Untuk perut orang Indonesia, satu porsi picanha sulit untuk dihabiskan sendiri. Rata-rata, satu menu bisa dihabiskan bersama tiga tamu asal Indonesia. Itu pun sering bersisa, dan biasanya dibungkus untuk dibawa pulang.

Menu lain yang juga khas Brasil adalah churrasco. Ini jajanan pinggir jalan. Berbeda dari jajanan di Indonesia yang didominasi gorengan, batagor, atau makanan jenis lain yang ”ringan”, churrasco terasa berat untuk orang Indonesia karena didominasi daging.

Churrasco berarti daging bakar, mirip sate. Hanya saja, potongan dagingnya jauh lebih besar. Kebanyakan churrasco adalah daging sapi bakar. Namun, penjual churrasco juga menyediakan daging ayam, kambing, dan babi.

Tanpa tusuk

Penyajian churrasco juga berbeda. Jika sate disajikan sekalian dengan tusuknya, churrasco tidak.

Lira, pedagang churrasco di kawasan Vila Isabel, Rio de Janeiro, setelah membakar daging lalu mengiris-iris daging itu dalam potongan kecil-kecil.

Irisan itu lalu diletakkan di piring kecil, bersamaan dengan bumbu dari olahan telur. Lira tinggal melengkapi dengan garpu kecil. Maka, siaplah churrasco dihidangkan kepada tamu.

Satu porsi churrasco yang dimakan di tempat harganya 4 real Brasil atau Rp 22.000.

”Kalau Anda membeli churrasco untuk dibawa pulang, tambah 1 real, ya, jadi 5 real,” tutur Lira, Rabu (2/7/2014) malam, saat menjajakan churrasco dengan setia di tepi jalan di Vila Isabel, di mobil VW safari berwarna putih miliknya.

Warga Brasil kerap menghidangkan churrasco dalam pesta keluarga atau bersama teman dekat. Seperti Amilton, pelatih sepak bola yang tinggal di Niteroy, Rio de Janeiro. Pada Sabtu (28/6/2014), ia menggelar pesta churrasco di rumahnya setelah bermain dalam laga persahabatan di lapangan Vai Quebrar.

”Kami sering mengadakan pesta semacam ini jika sedang ada keberhasilan yang perlu dirayakan. Kalau hari ini (Sabtu lalu), makan-makan diadakan karena habis ada pertandingan reuni sesama mantan pemain. Jadi untuk kangen-kangenan sambil menonton siaran langsung Brasil melawan Cile,” ujar Amilton.

Brasil juga dikenal dengan minuman khasnya, yakni caipirinha. Minuman ini dibuat dari gula, jeruk nipis, dan arak Brasil yang bernama Cachaca. Campuran arak ini membuat caipirinha berasa manis dan mudah membuat si peminum ”melayang”.

Popularitas caipirinha membuat banyak turis di Pantai Copacabana memesan minuman khas ”Negeri Samba” ini. Tak heran, seperti dituturkan Luizinho Lemos, mantan pemain tim nasional Brasil yang tinggal di Copacabana, Minggu (29/6/2014), hampir semua kedai makanan di tepian Copacabana kehabisan caipirinha.

”Caipirinha memang selalu dicari siapa pun yang datang ke Brasil,” kata Luizinho yang kebetulan tidak mengonsumsi alkohol. Jadi, jangan lupa minum caipirinha sebagai pelengkap hidangan churrasco atau picanha.... (Adi Prinantyodari Rio de Janeiro, Brasil)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

DAOP 6 Yogyakarta Tambah 6 Kereta Tambahan Jarak Jauh untuk Long Weekend

Travel Update
Long Weekend, Ada Rekayasa Lalu Lintas di Jalanan Kota Yogyakarta

Long Weekend, Ada Rekayasa Lalu Lintas di Jalanan Kota Yogyakarta

Travel Update
5 Hotel Dekat Yogyakarta International Airport, 5 Menit dari Bandara

5 Hotel Dekat Yogyakarta International Airport, 5 Menit dari Bandara

Hotel Story
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com