Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Titian Dua Peradaban

Kompas.com - 20/07/2014, 09:12 WIB
HURUF ”alif’” terpampang di atas bagian kepala nisan Raden Mas Panji Sosrokartono (1877-1952) di Pasarean Sedo Mukti di Desa Kaliputu, Kecamatan Kota, Kudus, Jawa Tengah. Siang dibalut senyap yang nyenyat.

Tidak ada pejabat dan politisi datang ke sini,” ujar Sunarto (53), juru kunci ke-10, yang menjaga kompleks pemakaman keluarga itu sejak Januari 1991. ”Mungkin gentar membaca ajaran Eyang Sosro,” ujarnya.

Salah satu ajaran penting tersebut adalah Catur Murti atau empat dalam satu, yaitu menyatunya pikiran, perasaan, perkataan, dan perbuatan; untuk dijalani. ”Sekarang, kan, sudah tak keruan,” kata Sunarto.

Selanjutnya, rajah ”alif”, aksara pertama huruf Arab, melambangkan semua yang serba lurus dalam laku hidup. ”Sekarang ’bengkong’-nya banyak,” katanya.

Yang ia maksud ”bengkong”, dalam falsafah Jawa dikenal sebagai jalan gelap, mo-limo; madat, madon, minum, main, maling. Semua terkait syahwat manusia.

Maling, berarti mencuri hak orang lain, termasuk korupsi dan manipulasi dalam segala bentuknya. Main, berjudi dalam arti luas, yang taruhannya bisa terkait hajat hidup orang banyak. Minum, menenggak yang memabukkan. Madon, mengejar pemuasan nafsu berahi; madat, mengisap segala yang membuat ketagihan, termasuk narkoba. Kelimanya saling kait, menghancurkan manusia, dan lambat laun, suatu bangsa.

Tokoh pergerakan

RMP Sosrokartono adalah kakak kandung RA Kartini. Lahir di Mayong, Jepara, 10 April 1877, menurut berbagai sumber, sejak kecil ia sudah terlihat istimewa; cerdas dan bisa membaca masa depan. Ia adalah mahasiswa Indonesia pertama di Belanda, tahun 1898, sebelum datangnya generasi Moh Hatta.

Dari sana ia mengirim buku dan membakar semangat Kartini mewujudkan cita-cita emansipasi. Hubungan keduanya amat dekat. Konon, kematian Kartini sempat membuatnya terguncang.

Sosrokartono lulus summa cumlaude dari Jurusan Bahasa dan Susastra Timur di Leiden. Lelaki tampan yang tidak menikah itu dikenal sebagai Pangeran dari Jawa.

Ia seorang poliglot. Banyak sumber menyebutkan, ia menguasai 26 bahasa asing dengan baik. Namanya tercantum sebagai pendiri Indische Vereeniging di Belanda, 1908, organisasi kaum intelektual Indonesia di Belanda—menjadi Indonesische Vereeniging tahun 1922 dan Perhimpunan Indonesia,1925— yang menyoal kemerdekaan Indonesia.

Dalam Memoir (1982), Moh Hatta mengakui Sosrokartono sebagai genius. Ia mengisahkan kecerdasan dan keberanian Sosrokartono di hadapan kaum etis Belanda (Mr Abendanon, Van Deventer, dan lain-lain) dalam suatu perjamuan dan menolak tawaran merampungkan disertasi doktoralnya yang diganjal Snouck Hugronye.

Gagal meraih doktor tak menghentikan langkahnya. Dengan kemahirannya berbahasa asing, Sosrokartono menjadi wartawan Indonesia pertama di kancah internasional. Selama 29 tahun di Eropa, ia pernah menjadi wartawan beberapa surat kabar dan majalah, sebelum menjadi perwakilan The New York Herald di Wina.

Ia terlibat dalam upaya menghentikan Perang Dunia I, sebagai penerjemah tunggal perundingan rahasia pihak yang bertikai, di satu gerbong kereta api di hutan Compiègne, Perancis. Beritanya lolos di The New York Time Herald. Penulisnya berkode tiga bintang, konon kode samaran Kartono.

Spiritualisme Timur

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com