Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Teh yang Mekar Berpadu Atraksi "Tea Master"

Kompas.com - 16/08/2014, 15:52 WIB
Ni Luh Made Pertiwi F

Penulis

KOMPAS.com - Sebongkah bulat teh dimasukkan ke dalam gelas tinggi. Lalu seorang pria yang disebut sebagai Tea Master datang, membawa cerek dengan ujung yang sangat panjang. Dengan gerakan yang lihai seperti tengah menari dan dari jarak tertentu, Tea Master berhasil menuang air panas ke dalam gelas.

Ini bukan perkara mudah. Pertama, cerek terbuat dari tembaga yang tentunya panas. Lalu, ujung cerek yang panjang hampir satu meter sendiri. Lalu, menuang air panas tanpa sedikit pun meneteskan air di luar gelas. Hal ini tentu perlu gerakan yang fokus. Sebab, alih-alih masuk ke gelas, air panas malah bisa terciprat ke tamu.

Ujung cerek juga tak menyentuh gelas. Ada jarak antara cerek dan gelas. Saat menuang, cerek diangkat di ketinggian. Perpaduan antara kekuatan fisik dan mental.

"Ini awalnya memang berasal dari bela diri kungfu, lalu menjadi seni saat menyajikan teh," ungkap Director of Communications Hotel Mulia Senayan, Jakarta, Romy Herlambang.

Restoran Table8 di Hotel Mulia Senayan bisa jadi satu-satunya restoran di Jakarta yang memiliki Tea Master. Awalnya, hotel ini memang mendatangkan Tea Master asli dari Tiongkok. Sementara saat ini, Tea Master yang beraksi di Table8 adalah asli orang Indonesia yang sudah mendapat pelatihan secara intensif sebelumnya.

KOMPAS.com/Ni Luh Made Pertiwi F. Tea Master
"Waktu belajarnya bisa saja satu bulan sudah bisa. Tergantung orangnya. Ada yang sampai satu tahun baru bisa," ungkap Restaurant Manager Table8 Kelvin Chow.

Di Table8, tak sembarang teh yang dituang air panas oleh Tea Master. Tamu yang memesan Hua Cha atau teh bunga, yang akan mendapatkan pelayanan dari Tea Master. Hua Cha sendiri terbilang unik.

Seperti dituturkan Chow, Hua Cha berasal dari tenggara Tiongkok, tepatnya Fujian. Hua Cha dibuat dari teh hijau dan bunga dijalin sedemikan rupa dengan tangan. Ada banyak Hua Cha yang diproduksi di Fujian, namun yang digunakan di Table8 adalah Hua Cha dengan jenis teh hijau Shuang Xi Lin Meng dan campuran dua jenis bunga yaitu bunga krisan dan melati.

Bunga krisan yang dipakai pun ada dua. Menurut Chow, digunakan dua, karena bermakna sepasang yang menyimbolkan kebahagiaan. Saat pertama ditaruh di dalam gelas, bentuknya hanyalah bulatan berwarna hijau.

Saat terkena air panas, lama-lama daun teh terbuka. Ibarat bunga yang tengah mekar, kemudian mulai terlihat bunga krisan dan melati. Lalu pucuk bunga krisan terangkat dan naik menjulang. Begitu cantik.

Seperti umumnya teh hijau, rasa teh begitu ringan dan cenderung selintasan rasa manis yang halus. Aroma teh juga berpadu dengan bunga yang menjadikannya begitu kuat dan harum.

Makanan Tiongkok memang cocoknya dengan teh. Hua Cha sendiri cocok untuk dinikmati dengan beragam makanan. Seperti dituturkan Chow, makanan Tiongkok cenderung berminyak sehingga teh yang menetralisir.

Di Table8 sendiri terdapat 10 jenis dari Tiongkok yang disajikan, mulai dari greentea, white tea, oolong, sampai black tea seperti pu-erh. Ada Long Choi Hua Cha, dauh teh yang sangat harum seperti bunga. Salah satu favorit adalah Fruit Tea yang digemari tamu perempuan karena cocok untuk diet. Teh berasal dari Shanghai ini berisikan buah kering seperti aprikot, jeruk, dan persik.

Selain Table8 Jakarta, kini Table8 juga hadir di Hotel Mulia Bali. Table8 di Bali tersebut baru saja buka di Juli 2014. Jadi, menikmati cantiknya Hua Cha dan keanggunan Tea Master, bisa pilih di Jakarta atau di Bali.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Jalan Jalan
Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Jalan Jalan
Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Segara Kerthi Diperkenalkan ke Delegasi World Water Forum di Bali, Apa Itu?

Travel Update
Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Sederet Aktivitas Seru di Jungwok Blue Ocean, Tak Hanya Bisa Foto

Jalan Jalan
Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Kering sejak Maret 2024, Waduk Rajui Jadi Spot Instagramable di Aceh

Travel Update
Arab Saudi Targetkan Lebih dari 2 Juta Kunjungan Turis Indonesia pada 2024

Arab Saudi Targetkan Lebih dari 2 Juta Kunjungan Turis Indonesia pada 2024

Travel Update
7 Hotel Dekat Stasiun Gambir, Mulai Rp 125.000

7 Hotel Dekat Stasiun Gambir, Mulai Rp 125.000

Travel Update
Wisata ke Arab Saudi Kini Bisa Pakai Visa Umrah

Wisata ke Arab Saudi Kini Bisa Pakai Visa Umrah

Travel Update
Promo Pameran Saudi Tourism Authority, Diskon Umrah hingga Rp 3 Juta

Promo Pameran Saudi Tourism Authority, Diskon Umrah hingga Rp 3 Juta

Travel Update
Wisatawan Nekat Kunjungi Tangga Haiku di Hawaii meski Sudah Ditutup

Wisatawan Nekat Kunjungi Tangga Haiku di Hawaii meski Sudah Ditutup

Travel Update
P'Narach Food and View, Resto dengan Konsep Unik di Kabupaten Semarang

P'Narach Food and View, Resto dengan Konsep Unik di Kabupaten Semarang

Jalan Jalan
Bandara di Jepang Ini Tidak Pernah Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun

Bandara di Jepang Ini Tidak Pernah Kehilangan Bagasi Selama 30 Tahun

Travel Update
Air Terjun Dolo: Pesona Alam Lereng Gunung Wilis di Kabupaten Kediri

Air Terjun Dolo: Pesona Alam Lereng Gunung Wilis di Kabupaten Kediri

Jalan Jalan
5 Tempat Wisata Dekat Simpang Lima Semarang, Bukan Cuma Lawang Sewu

5 Tempat Wisata Dekat Simpang Lima Semarang, Bukan Cuma Lawang Sewu

Jalan Jalan
25 Hotel Terbaik di Dunia 2024 Versi TripAdvisor, Ada dari Indonesia

25 Hotel Terbaik di Dunia 2024 Versi TripAdvisor, Ada dari Indonesia

Hotel Story
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com