Menurut hasil survei Conservation International (2001), di Kepulauan Togean ditemukan 262 spesies terumbu karang, 555 spesies moluska, dan 596 spesies ikan karang. Seperti yang dinikmati peserta dari atas kapal, pulau-pulau kecil di sepanjang Teluk Tomini menyuguhkan pesona gradasi warna air laut dari hijau tosca ke biru. Di perairan itu, perahu bercadik nelayan hilir mudik membentuk harmoni alam nan indah.
Transportasi minim
Sayangnya, seperti halnya pulau-pulau kecil lain di Nusantara, akses transportasi menuju sejumlah pulau di kawasan Teluk Tomini masih terbatas. Salah satu andalan masyarakat untuk menghubungkan mereka dengan daerah-daerah lain adalah KMP Cengkih Afo, kapal PT ASDP Indonesia Ferry (Persero) yang dibuat pada 23 Agustus 1992.
Kapal berangkat dari Pelabuhan Bitung Gorontalo dan Pelabuhan Marisa, Gorontalo. Penyeberangan dari Marisa berangkat dua kali seminggu, Rabu dan Sabtu.
Penyeberangan ini melayani wisatawan ke Pulau Togean. Setiba di Ampana, mereka bisa naik kapal cepat menuju Togean. Wisatawan juga bisa melalui Pelabuhan Bitung Gorontalo ke Pulau Wakai dan berlanjut dengan kapal cepat ke Togean.
Sebenarnya, jalur perintis ini merugi karena jumlah penumpang tak sebanding biaya operasional. Nakhoda KMP Cengkih Afo, Eko Wiyono, mengatakan, sekali jalan, rata-rata penumpang 20-50 penumpang dengan tarif Rp 86.000 per orang. Padahal, untuk perjalanan pergi-pulang menghabiskan 3 ton solar. Dengan harga solar nonsubsidi Rp 11.500, biaya untuk bahan bakar Rp 34,5 juta.
Setelah berlayar 19 jam, Minggu pukul 04.00, KMP Cengkih Afo berlabuh di Ampana. Dalam kegelapan malam, mereka melanjutkan perjalanan dengan bersepeda menuju penginapan.
Beban pemerintah mempertahankan penyeberangan perintis ke pulau-pulau kecil di Sulawesi boleh jadi sama beratnya dengan perjalanan peserta Kompas Jelajah Sepeda Manado-Makassar 2014. Pada etape ke-7, mereka menyusuri rute Ampana-Poso sejauh 162 km. Walau kondisi fisik mulai sempoyongan, tekad mereka tak jua sirna. (Gregorius Magnus Finesso/Dahlia Irawati)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.