Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pulau Satonda Diminati Wisatawan Mancanegara

Kompas.com - 03/09/2014, 15:49 WIB

MATARAM, KOMPAS.com - Pulau Satonda, Kabupaten Dompu, Nusa Tenggara Barat, menjadi salah satu obyek wisata yang diminati oleh para wisatawan mancanegara. Totok Suharto, Staf Balai Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Nusa Tenggara Barat, di Satonda, Senin (1/9/2014), mengakui bahwa para wisatawan mancanegara merupakan pengunjung tetap di Pulau Satonda.

Selaku orang yang bertugas menjaga Pulau Satonda, ia mengatakan, data tahun 2013, jumlah wisatawan mancanegara yang berkunjung ke pulau itu mencapai 6.000 orang.

"Pulau Satonda sudah menjadi rute perjalanan liburan mereka, kapal hampir setiap hari berdatangan dari Pulau Komodo, Nusa Tenggara Timur (NTT), dan juga Bali," katanya.

Ia mengatakan, dalam sehari sedikitnya lima kapal pinisi yang singgah di Pulau Satonda dengan jumlah wisatawan mencanegaranya 20-25 orang setiap kapal. Pulau Satonda memiliki daya tarik tersendiri dibandingkan dengan pulau kecil lainnya yang ada di Indonesia, dengan luas lahan mencapai 2.600 hektare.

Menurut Surat Keputusan Menteri Kehutanan dan Perkebunan Republik Indonesia Nomor 22/Kpts-II/1999 tanggal 22 Juni 1999, Pulau Satonda telah dijadikan salah satu Taman Wisata Alam Laut yang ada di Indonesia.

Kekayaan alam yang dimiliki Pulau Satonda selain terumbu karang yang masih alami di sekitarnya, di tempat itu juga terdapat danau yang berada di tengah pulau.

Luas Danau Satonda sekitar seperempat luas lahan pulaunya yakni 552 hektare, selain itu, pesona alam yang ditawarkan pulau ini terdapat beberapa satwa liar seperti monyet, burung, dan kelelawar yang bergelantungan di setiap pohon.

KOMPAS IMAGES/FIKRIA HIDAYAT Wisatawan asing berada di Pulau Satonda yang menghadap Pulau Sumbawa, Nusa Tenggara Barat, Jumat (24/6/2011). Pulau gunung api seluas 2.600 hektare ini dijadikan taman wisata laut yang memiliki danau air asin di tengah pulau. Diperkirakan danau terbentuk akibat letusan Gunung Tambora yang mengakibatkan tsunami hingga menerjang kaldera Gunung Satonda pada tahun 1815.

Di Pulau Satonda juga telah disiapkan area snorkeling dan diving untuk para pengunjung di sekitar pantai. Namun, para pengunjung diharuskan membayar tiket untuk masuk ke Pulau Satonda.

Harga untuk wisatawan lokal berbeda dengan mancanegara, untuk lokal tiket masuknya Rp2.000, dan wisatawan mancanegara Rp15 ribu. Sedangkan untuk snorkeling dikenakan tarif lokal Rp30 ribu dan mancanegara Rp40 ribu.

Untuk tarif diving para pengunjung dikenakan harga yang berbeda, untuk lokal harus membayar Rp40 ribu, sedangkan mancanegara Rp50 ribu. Baharudin yang juga Staf BKSDA NTB menambahkan, pungutan tarif pengunjung nantinya menjadi pendapatan antara pihak ketiga dengan Dinas Kehutanan NTB.

PT Ria Somila, selaku pihak ketiga yang mengelola Pulau Satonda telah membangun tempat penginapan bagi para pengunjung sejak tiga tahun lalu. "Mereka menyiapkan empat vila dengan tarif yang berbeda-beda, mulai dari harga Rp800 ribu hingga Rp1,5 juta per malam," ujar Bahar.

Awalnya, vila tersebut hanya menempati sekitar 2 ha lahan di pinggiran pantai. Saat ini, dengan meningkatnya pengunjung yang datang ke Pulau Satonda, pihak ketiga tersebut sudah mendapatkan izin untuk mengelola pulau secara keseluruhan. (Dhimas Budi Pratama)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Sederet Aktivitas Outdoor di Arjasari Rock Hill Bandung

Sederet Aktivitas Outdoor di Arjasari Rock Hill Bandung

Jalan Jalan
Suhu Panas Ekstrem di Thailand, Buat Rel Kereta Api Bengkok

Suhu Panas Ekstrem di Thailand, Buat Rel Kereta Api Bengkok

Travel Update
Serunya Camping Keluarga di Arjasari, Kabupaten Bandung

Serunya Camping Keluarga di Arjasari, Kabupaten Bandung

Jalan Jalan
Arjasari Rock Hill, Lihat Sunset dan City View Bandung dari Ketinggian

Arjasari Rock Hill, Lihat Sunset dan City View Bandung dari Ketinggian

Jalan Jalan
5 Hotel Indonesia Masuk Daftar Hotel Terbaik di Asia 2024 Versi TripAdvisor

5 Hotel Indonesia Masuk Daftar Hotel Terbaik di Asia 2024 Versi TripAdvisor

Travel Update
[POPULER Travel] 5 Kolam Renang Umum di Depok | Barang Paling Banyak Tertinggal di Bandara

[POPULER Travel] 5 Kolam Renang Umum di Depok | Barang Paling Banyak Tertinggal di Bandara

Travel Update
8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

Hotel Story
Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

Travel Update
Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Travel Update
10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

Travel Tips
5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

Jalan Jalan
5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com