Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
ADVERTORIAL

Meningkatnya Kualitas Hidup Flora Fauna di Yogyakarta

Kompas.com - 18/09/2014, 09:43 WIB
advertorial

Penulis

Menipisnya jumlah flora dan fauna terasa mengurangi keutuhan lingkungan hidup. Namun, berbagai cara dapat dilakukan manusia untuk melindungi dan melestarikannya. Salah satunya dengan konservasi lingkungan untuk memberikan tempat hidup yang layak bagi flora dan fauna. Siapa yang tak senang bila aneka jenis burung, rusa, dan aneka tumbuhan hidup dengan sehat dan subur?

Habitat yang baik merupakan kunci meningkatkan kualitas hidup. Udara bersih, makanan sehat, dan kenyamanan lingkungan adalah tiga hal yang mampu membuat flora dan fauna bertahan hidup lebih lama. Itulah sebabnya, konservasi lingkungan dipilih PT Pertamina (Persero) sebagai upaya mengembangkan potensi keanekaragaman hayati di area Terminal Bahan Bakar Minyak (TBBM) Rewulu, Yogyakarta.

Di sana, kesan tempat yang ramah bagi flora dan fauna akan Anda dapatkan. TBBM Rewulu menjadi tempat yang nyaman bagi tempat hidup flora dan fauna. Ketersediaan makanan serta lingkungan yang nyaman dan aman dari predator menjadi faktor pendukung beberapa jenis burung tinggal di sini. Tak kalah menarik,  di Terminal BBM yang berdiri sejak 1972 tersebut terdapat pula penangkaran rusa jawa (Cervus Timorensis), merpati, area konservasi Hutan Lindung Mini dan Rumah Flora (transit nursery).

“Upaya ini merupakan wujud nyata tanggung jawab TBBM Rewulu terhadap lingkungan dan masyarakat, dengan melakukan konservasi eksitu, atau konservasi yang dilakukan di luar habitat aslinya. Kondisi tersebut setidaknya menjamin proses operasi di TBBM Rewulu aman bagi kelangsungan hidup flora dan fauna yang ada di dalamnya,” ungkap Operation Head Terminal BBM Rewulu, Yardinal. Hal tersebut terbukti dengan bertambahnya rusa yang ditangkarkan di TBBM Rewulu. Dari awal mula tiga ekor rusa, setelah satu tahun telah berkembang, kini menjadi enam ekor rusa.

TBBM Rewulu pun menjalankan konservasi bersifat in-situ, yakni program konservasi yang dilakukan di habitat aslinya. Beberapa hal yang telah diterapkan di antaranya penanaman dan pelestarian tanaman hutan di lereng selatan Gunung Merapi, penanaman dan pelestarian tanaman mangrove di pesisir pantai Pasir Mendhit, serta penanaman dan pelestarian tanaman konservasi air di area konservasi Waduk Sermo, Kulon Progo, DI Yogyakarta. Penanaman pohon tersebut juga menjadi bagian dari program besar tanggung jawab sosial Pertamina, di bidang lingkungan, melalui kegiatan “Menabung 100 Juta Pohon” yang dijalankan sejak 2011.

Konservasi di kawasan TBBM Rewulu membawa dampak baik. Menurut hasil penelitian dan perhitungan, upaya penghijauan tersebut menyumbang penyerapan karbon dioksida sebesar 53,27 ton. Dampak positif juga terasa di kawasan-kawasan lainnya. Pelestarian di area konservasi lereng selatan Gunung Merapi menyumbang penyerapan 53,2 ton karbon, dan di area pesisir selatan pantai Pasir Mendhit menyerap 70 kilogram karbon.

“Kunci dari program yang kami lakukan adalah adanya sistem dan manajemen dalam pengelolaan Keanekaragaman Hayati. TBBM Rewulu memiliki tim keanekaragaman hayati yang memiliki tugas melestarikan konservasi keanekaragaman hayati, baik sifatnya in-situ maupun eksitu,” tutur Yardinal. Menurut Yardinal, tim keanekaragaman hayati secara rutin melakukan perawatan dan pengembangbiakan tanaman di Rumah Flora, untuk selanjutnya dipindahkan ke Hutan Lindung Mini. Dampaknya, jumlah jenis tanaman terus meningkat. Selaras dengan itu, Yardinal menambahkan, hasil studi pendataan biodiversitas flora dan fauna dari Yayasan Kanopi Indonesia menyebutkan telah terjadi peningkatan jumlah jenis tumbuhan dan kelimpahan individu suatu spesies pada area TBBM Rewulu.

Konservasi di kawasan Terminal BBM Rewulu sejalan dengan komitmen Pertamina untuk menjalankan usahanya dengan tetap memperhatikan tanggung jawab perusahaan kepada lingkungan maupun masyarakat sekitar. Hal tersebut dilakukan untuk memaksimalkan dampak positif dalam aspek ekonomi, sosial, dan lingkungan dalam rangka mencapai tujuan pembangunan berkelanjutan. (adv)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com