Wow! Batu Menhir Pahatan Obelix Banyak Sekali... - 1

Hutan kecil yang tadinya hanya dikelilingi oleh rimbunan pohon dari kejauhan mulai terlihat cahaya cerah yang masuk. Ilalang tinggi terlihat di depan kami. Rumah-rumah batu, ciri khas rumah kuno Perancis juga mulai kelihatan. Kami keluar dari hutan, dan kini berada di tengah pelataran padang bukit hujan, luas, lebar, dan bebas...

Kaget juga kami dengan pertemuan ini. Tapi suami saya tetap yakin dengan arah yang ditujunya. Kami pun dengan patuh mengikutinya, apalagi padang ilalang yang kami lewati, terselip banyak sekali bunga-bunga ‘Coquelicot’ dalam bahasa Inggris disebut, field poppy atau corn poppy. Anak-anak kami mulai berlari, kegirangan mereka.

"Lihat!" Kang Dadang berseru, sambil tangannya menunjukkan sesuatu.

Sebuah batu menhir terlihat, tapi rupanya tidak hanya satu, karena di sekelilingnya terdapat beberapa batu menhir lainnya. Wow, rupanya ini yang sejak tadi dikatakan oleh suami saya akan memberikan kami kejutan. Adam dan Bazile keduanya penggemar berat Asterik. Buku komik Asterik, lengkap koleksinya mereka miliki.

Bazile, sampai membuat kami tertawa, karena dirinya yang berteriak heboh. Dia menyatakan tak percaya jika bisa memegang langsung peninggalan Obelix! Pengakuan yang tentu saja, semakin membuat kami bertambah geli, tapi saat itu tak tega kami untuk langsung menerangkan sejarah dari bebatuan menhir yang sedang diusapnya.

DINI KUSMANA MASSABUAU Dalam hutan Valdonez, sebuah kampung tempat kami berlibur di Lozère.

"Betul papa? Yakin? Tahu dari mana? Janji ya," kalimat yang tidak hanya untuk menyakinkan ayahnya jika ia keliru tapi juga meyakinkan dirinya, jika ia tidak mimpi.

"Ya, betul, besok kita jalan-jalan lagi, ada menhir raksasa yang akan kita lihat, tapi kamu harus kuat jalan, karena perjalanan besok lumayan jauh," kata Kang Dadang.

"Siap papa! C’est trop cool! J’arrive pas a croix, c’est plus beau jour de ma vie!" (Ini betul-betul keren, saya nggak bisa percaya, ini  hari yang paling indah dalam hidup saya). (DINI KUSMANA MASSABUAU) (Bersambung...)