"Saya bahagia, terkenang kembali di sini (Bali)," ujarnya saat menjadi pembicara dalam seminar Tantangan dan Masa Depan Pembangunan Kepariwisataan Berkelanjutan di Ubud, Gianyar, Bali, Jumat (17/10/2014).
Saat berada di ruang seminar, matanya melihat langit-langit bangunan. "Tempat ini memang asyik untuk flashback, mengenang-ngenang," ujarnya.
Sapta mengungkapkan Ubud adalah pusat budaya Bali. Sebuah bentuk peradaban leluhur yang adi luhung. Tidak hanya sistem sosial budayanya, alam Ubud yang lestari rupanya membuat ia jatuh hati.
"Walau tidak jatuh cinta sama orang, paling tidak kita jatuh cinta dengan alamnya. Ubud punya nilai tambah. Wisata tanpa budaya it's nothing," ujarnya.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.