Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bengawan Solo Seleramu Kini...

Kompas.com - 05/11/2014, 09:47 WIB
MAKAN tak melulu soal rasa. Penampilan serta penyajian yang unik menjadi nilai tambah yang bisa mengikat kesetiaan pelanggan. Inilah yang mengantar pengunjung untuk bersantap bersama kenangan di Bengawan Solo.

Es krim yang dilabeli nama cinnamon experience menjadi hidangan penutup eksotik yang disajikan Restoran Bengawan Solo di areal lobi Hotel Grand Sahid Jaya, Jakarta Pusat. Mangkuk kecil bersusun dua di tangan pelayan segera menyedot perhatian karena mengeluarkan asap dari es kering yang disiram air hangat di dasar mangkuk.

Uap yang menggumpal-gumpal tersebut belum mau sirna ketika es krim kayu manis telah tersaji di meja makan. Rasanya ingin berlama-lama menikmati atraksi uap dingin sebelum akhirnya jemari tergerak untuk mulai mencicipi es krim berwarna seputih daging kelapa.

Sentuhan rasa yang tak begitu manis pada hidangan penutup menjadi pilihan pas setelah perut dimanjakan hidangan pembuka serta utama yang didominasi rasa manis. Hidangan yang disajikan sangat mirip dengan masakan rumahan ala nenek yang biasa dijumpai ketika pulang kampung.

”Mayoritas memang masakan Indonesia yang bisa dijumpai di rumah. Tapi Anda tentu tidak akan menemui ini (es krim kayu manis) di rumah bukan?” kata General Manager Hotel Grand Sahid Jaya Jeremy M Cooper sambil tertawa ramah ketika sejenak datang ke restoran untuk menyapa kami.

Hadir sejak tahun 1991, Restoran Bengawan Solo mulai merombak diri dengan kesegaran baru pada awal Oktober lalu. Bengawan Solo mencoba tampil dengan wajah lebih muda, baik secara fisik maupun lewat sajian menu.

Sajian heboh semacam hidangan penutup itu pula yang antara lain menjadi pintu masuk bagi Ariestya Devitha, Public Relations Officer Hotel Grand Sahid Jaya, untuk berpromosi.

Hidangan lain pun disuguhkan dengan atraksi menarik. Atraksi kendi juga menjadi pengalaman tak terlupakan. Hanya dengan satu tarikan tanpa jeda, gelas di meja segera terisi penuh oleh air putih segar dari kendi tanah liat yang diangkat tinggi-tinggi. Pelayan sengaja dilatih khusus agar cara penyajian air putih dari kendi ini bisa dinikmati dan menuai decak kagum.

KOMPAS/YUNIADHI AGUNG Restoran Bengawan Solo Hotel Grand Sahid Jaya Jakarta.
Pramusaji yang memakai kebaya menyodorkan hiasan becak yang di dalamnya ada wadah kertas berisi camilan kerupuk ubi berbumbu pedas.

Otentik Nusantara

Penyajian apik ini dibarengi dengan masakan yang diolah secara tradisional. Sebagai hidangan pembuka, sosis solo disuguhkan dengan sejumput sayuran mentah segar. Ketika garpu dan sendok siap di tangan, pelayan segera menyodorkan botol mungil yang sekilas mirip botol parfum. Botol tersebut ternyata berisi chili oil alias sambal cair yang bisa disemprotkan ke sayuran atau sosis.

Butiran daging sapi giling empuk dalam sosis solo segera membangkitkan nostalgia tentang Kota Solo. Sosis serupa biasanya dengan mudah ditemui di warung-warung pinggir jalan di Solo.

Sebagai pengganti segmen salad, makanan segar ala warung tepi jalan seperti gado-gado dan karedok memberi kesegaran baru di meja makan. Di hadapan pengunjung restoran, pelayan mencampur beragam sayur-sayuran yang terdiri dari potongan kacang panjang, selada, kubis, taoge, dan tempe. Memakai centong kayu, sayuran serta bumbu kacang diaduk merata dalam mangkuk plastik berukuran sedang.

Menu utama disuguhkan dalam beragam pilihan. Ada lebih dari 40 menu masakan yang enam di antaranya merupakan menu baru, seperti ikan gurami bakar kartosuro, martabak padang, dan tum ikan. Kali ini, chef Nurul Adim (41) menjamu kami dengan suguhan andalan, nasi goreng bengawan solo dan sup ikan nila.

Nasi goreng bengawan solo tergolong menu laris. Dalam wadah penggorengan, nasi goreng tampil dengan dihiasi empat tusuk sate beraneka jenis, yaitu sate udang, sate kambing, sate sapi maranggi, dan sate ayam madura.

”Untuk masakan, kami masih otentik. Masih Indonesia banget. Bikin sambal masih pakai cobek. Presentasinya saja yang berbeda, lebih simpel,” kata chef Nurul.

Tak hanya cara memasak yang masih tradisional, bumbu-bumbu yang digunakan sebisa mungkin serupa dengan yang biasa dipakai di dapur-dapur pedesaan. Untuk memasak ikan nila yang diolah serupa sayur asam dengan pelengkap jagung manis ini, para chef Restoran Bengawan Solo membuat kuah asam dari bumbu belimbing wuluh.

Ikan nila dipilih karena dagingnya empuk dan tidak memiliki banyak duri. Demi kesegaran rasa, ikan nila ditangkap hidup-hidup dari wadah akuarium sebelum kemudian dimasak dan disajikan.

Suguhan punakawan

Menu yang lebih ringan seperti soto ambengan atau soto betawi biasanya digemari pada jam makan siang, sedangkan masakan berat seperti iga sapi, sop buntut, hingga tongseng lebih banyak dipesan pada malam hari.

KOMPAS/YUNIADHI AGUNG Sosis Solo
Meski melabeli diri dengan nama Bengawan Solo, masakan yang disajikan pun kini tak lagi hanya dari Solo, tetapi juga berasal dari Sabang hingga Merauke. Masakan dari luar Jawa yang paling banyak digemari antara lain rendang padang. ”Kami maunya otentik, khas Indonesia. Masakan rumahan yang bikin orang kangen. Kunci makanan enak khas Indonesia itu, kata orang Jawa, harus telaten,” ujar chef Nurul.

Untuk mempertahankan cita rasa Nusantara, Bengawan Solo mengusung tema punakawan, tokoh pewayangan yang terdiri dari Semar, Gareng, Petruk, dan Bagong. Patung punakawan sudah menyambut pengunjung di muka restoran. Sementara dinding restoran dihiasi lukisan punakawan. Sebagian perangkat makan turut tampil cantik juga dengan gambar punakawan.

Dulu, sajian lagu di sini bertema keroncong, kini pengunjung menikmati alunan yang lebih ngepop bersama Sandhy Sondoro, Glenn Fredly, dan Anggun. ”Dulu, orang dengar nama Bengawan Solo berasa tua. Kami ingin bikin lebih berasa muda,” ujar Ariestya. (Mawar Kusuma)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Arjasari Rock Hill, Lihat Sunset dan City View Bandung dari Ketinggian

Arjasari Rock Hill, Lihat Sunset dan City View Bandung dari Ketinggian

Jalan Jalan
5 Hotel Indonesia Masuk Daftar Hotel Terbaik di Asia 2024 Versi TripAdvisor

5 Hotel Indonesia Masuk Daftar Hotel Terbaik di Asia 2024 Versi TripAdvisor

Travel Update
[POPULER Travel] 5 Kolam Renang Umum di Depok | Barang Paling Banyak Tertinggal di Bandara

[POPULER Travel] 5 Kolam Renang Umum di Depok | Barang Paling Banyak Tertinggal di Bandara

Travel Update
8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

8 Penginapan di Ciwidey dengan Kolam Air Panas, Cocok untuk Relaksasi

Hotel Story
Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Capaian Timnas U-23 di Piala Asia Bawa Dampak Pariwisata untuk Indonesia

Travel Update
Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Harga Tiket Masuk Taman Safari Prigen 2024 dan Cara Pesan via Online

Travel Tips
3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

3 Promo BCA Australia Travel Fair 2024, Ada Cashback hingga Rp 2 Juta

Travel Update
4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

4 Promo Tiket Pesawat dan Tur BCA Australia Travel Fair, Rp 7 Juta ke Perth PP

Travel Update
Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Hari Ini, BCA Australia Travel Fair 2024 Digelar di Gandaria City

Travel Update
10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

10 Tips Wisata Saat Cuaca Panas, Pakai Tabir Surya dan Bawa Topi

Travel Tips
5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

5 Wisata di Palangka Raya, Ada Wisata Petik Buah

Jalan Jalan
5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

5 Tips ke Museum iMuseum IMERI FKUI di Jakarta, Reservasi Dulu

Travel Tips
Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Cara Menuju ke Bukit Tangkiling Kalimantan Tengah

Jalan Jalan
Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Bukit Tangkiling Palangka Raya untuk Pencinta Alam dan Petualangan

Jalan Jalan
Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Rute Menuju ke Jungwok Blue Ocean Gunungkidul, Yogyakarta

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com