Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tapa Kolo, Makanan Khas Manggarai Timur

Kompas.com - 16/11/2014, 09:06 WIB
Kontributor Manggarai, Markus Makur

Penulis

LABUAN BAJO, KOMPAS.com - Berkunjung ke bumi Flores memang menikmati keindahan alamnya. Berbagai keunikan alam Flores menyuguhkan kepada wisatawan mancanegara dan domestik. Betapa tidak, keindahan alam Flores sudah masuk dalam 10 daerah tujuan wisata 2015 hasil survey dari Lonely Planet di London, Inggris.

Seperti di Kabupaten Lembata, wisatawan dapat menyaksikan penangkapan paus secara tradisional oleh para nelayan dari Kampung Lamaholot. Belum lagi keunikan danau tiga warna Kelimutu. Semua disuguhkan bagi pelancong yang mau mengenal dan belajar tentang alam Flores.

Setelah berwisata ke danau tiga warna Kelimutu, wisatawan melintasi keindahan pinggir pantai menuju ke Kabupaten Nagekeo untuk melihat bekas goa jepang, pulau berpasir putih, air panas Nangadhero, serta gunung berapi Ebu Lobo dan Etu, tinju adat di Kampung adat Boawae.

KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR Memasak Tapa Kolo alias nasi bambu bakar, makanan khas Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur.
Sesudah menghabiskan waktu liburan di Kabupaten Nagekeo, wisatawan mengunjungi keindahan 17 Pulau Riung di Kabupaten Ngada serta kampung adat Bena, air panas Soa, Gunung Inerie. Selanjutnya pelancong mengunjungi Kabupaten Manggarai Timur dengan melihat padang savana Mausui, Batu Susu Rongga juga menikmati Pantai Mbolata sambil melihat warga lokal membuat tuak atau moke khas Manggarai Timur.

Nah, beristirahatlah dan bermalam lah di Kabupaten Manggarai Timur sambil menikmati makanan khas warga lokal. Salah satu makanan khas yang masih belum punah adalah Tapa Kolo. "Tapa" adalah bakar dan "Kolo" adalah nasi bambu. Jadi Tapa Kolo adalah membakar nasi dengan menggunakan bambu kecil. Biasanya, warga lokal Manggarai Timur memasak nasi dengan bambu pada acara syukuran tahunan atau “Penti” di rumah adat gendang. Di kebun untuk memulai tanam padi, juga di persawahan. Bahkan acara-acara besar di kampung-kampung.

KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR Memasak Tapa Kolo alias nasi bambu bakar, makanan khas Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur.
Apa uniknya Tapa Kolo atau nasi bambu itu? Uniknya, berasnya dari beras merah atau orang lokal menyebutnya “Dea laka”. Caranya adalah beras merah dibersihkan terlebih dahulu, lalu dimasukkan ke dalam bambu berukuran kecil. Namun, lubang bambu kecil itu dialas dengan daun enau muda supaya nasi yang dimasak bersih. Sesudah itu ditambahkan dengan air. Kadang-kadang bervariasi dengan memasukkan daging babi, daging ayam supaya terasa lebih enak lagi.

Sesudah semuanya beres, warga lain menyediakan api untuk membakarnya. Kira-kira satu jam atau satu setengah jam untuk membakar banyak “Tapa Kolo”. Sementara kaum perempuan menyiapkan bumbu-bumbu serta memasak daging ayam atau daging babi. Masakan daging ayam dengan santan sehingga terasa nikmatnya menyantap “Tapa Kolo” dengan lauknya daging ayam yang sudah disantan.

Tetua adat Manggarai Timur, Fransiskus Ndolu kepada Kompas.com, Kamis (13/11/2014) menjelaskan, “Tapa Kolo” merupakan makanan khas warga Manggarai Timur yang diwariskan leluhur di berbagai kampung dan desa.

KOMPAS.COM/MARKUS MAKUR Nalun Kolo atau Tapa Kolo, nasi bambu bakar, makanan khas Kabupaten Manggarai Timur, Nusa Tenggara Timur.
Warga masyarakat di sembilan Kecamatan di Kabupaten Manggarai Timur, Provinsi Nusa Tenggara Timur selalu menyuguhkan “Nalun Kolo” atau “Tapa Kolo” pada upacara penti atau syukuran kampung pada acara tahunan.

Selain itu, Ndolu menjelaskan, “Tapa Kolo” juga biasa dimasak pada pembukaan ladang baru serta sebelum panen padi atau tanaman lainnya seperti jagung. “Warga Manggarai Timur masih mempertahankan tradisi Tapa Kolo pada berbagai upacara adat di rumah gendang di berbagai kampung-kampung,” jelasnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

10 Tempat Liburan di Purwakarta, dari Alam hingga Sejarah

10 Tempat Liburan di Purwakarta, dari Alam hingga Sejarah

Jalan Jalan
Liburan ke Jakarta Aquarium & Safari, Ada Bajak Laut dan Kapibara

Liburan ke Jakarta Aquarium & Safari, Ada Bajak Laut dan Kapibara

Travel Update
5 Tempat Liburan Keluarga di Bandung, Ada yang Cocok untuk Piknik

5 Tempat Liburan Keluarga di Bandung, Ada yang Cocok untuk Piknik

Jalan Jalan
Promo Libur Sekolah di Rivera Outbound & Edutainment Bogor, mulai Rp 65.000

Promo Libur Sekolah di Rivera Outbound & Edutainment Bogor, mulai Rp 65.000

Travel Update
231 Penerbangan di Bandara AP II Layani Kepulangan Jemaah Haji

231 Penerbangan di Bandara AP II Layani Kepulangan Jemaah Haji

Travel Update
Ada Usulan Kenaikan Tarif Pungutan Turis Asing di Bali, Sandiaga: Harus Dilihat Dulu

Ada Usulan Kenaikan Tarif Pungutan Turis Asing di Bali, Sandiaga: Harus Dilihat Dulu

Travel Update
Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Sungai Maron Pacitan

Harga Tiket dan Jam Buka Terkini Sungai Maron Pacitan

Travel Update
Taman Aglaonema Terbesar Indonesia di Sleman, Ini Jam Buka dan Harga Tiket Masuknya

Taman Aglaonema Terbesar Indonesia di Sleman, Ini Jam Buka dan Harga Tiket Masuknya

Travel Update
Visa Kunjungan Jangka Pendek di Kepulauan Riau Akan Diumumkan Segera

Visa Kunjungan Jangka Pendek di Kepulauan Riau Akan Diumumkan Segera

Travel Update
Nilai Tukar Rupiah Melemah, Kemenparekraf Dorong Tingkatkan Kunjungan Wisman

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Kemenparekraf Dorong Tingkatkan Kunjungan Wisman

Travel Update
Jumlah Pengunjung Gunung Telomoyo Pecahkan Rekor pada Juni 2024, Tembus 63.126 Orang

Jumlah Pengunjung Gunung Telomoyo Pecahkan Rekor pada Juni 2024, Tembus 63.126 Orang

Travel Update
Nilai Tukar Rupiah Melemah, Sektor Parekraf Bisa Apa?

Nilai Tukar Rupiah Melemah, Sektor Parekraf Bisa Apa?

Travel Update
5 Tempat wisata anak di Jakarta yang murah, di Bawah Rp 50.000

5 Tempat wisata anak di Jakarta yang murah, di Bawah Rp 50.000

Jalan Jalan
Dorong Wisatawan Liburan #DiIndonesiaAja, Kemenparekraf Gandeng Tasya Kamila Luncurkan TVC “Libur Telah Tiba”

Dorong Wisatawan Liburan #DiIndonesiaAja, Kemenparekraf Gandeng Tasya Kamila Luncurkan TVC “Libur Telah Tiba”

Travel Update
Ada Diskon Traveloka hingga 68 Persen untuk Liburan Sekolah 2024

Ada Diskon Traveloka hingga 68 Persen untuk Liburan Sekolah 2024

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com