Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Mengukur Indeks Kebahagiaan lewat Fasilitas Hiburan

Kompas.com - 25/12/2014, 12:07 WIB
Kontributor Travel, Sri Noviyanti

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.comMenteri Pariwisata Arief Yahya terkesan dengan negara India yang memberlakukan pengukuran indeks kebahagiaan untuk masyarakatnya. Hal tersebut diungkapkannya saat peluncuran brand “Wonderful Indonesia” dan “Pesona Indonesia.

“Di India itu di tiap kecamatannya tersedia bioskop. Ini menjadi fasilitas hiburan masyarakat sehingga dapat diukur seberapa sering masyarakatnya datang ke sana bersama keluarga. Nanti terukur kan indeks kebahagiaannya,” ungkapnya, di Jakarta, Selasa (23/12/2014).

Hal ini lah menurut Arief yang menjadikan orang India terlihat lebih ekspresif menunjukkan kebahagiaannya. “Kebahagiaan itu menjadikan mereka lebih ekspresif menunjukkan keadaan hatinya, kemudian direfleksikan ke dalam film-film mereka. Bila bahagia atau pun sedih mereka akan bernyanyi,” tambahnya.

Mengacu hal tersebut, rencananya akan diberlakukan pengukuran indeks kebahagiaan di Indonesia. Yang akan diukur nantinya ialah seberapa sering masyarakat Indonesia berwisata. “Saat berwisata, orang menjadi lebih bahagia. Kita bisa ukur seberapa sering dia melakukan wisata, termasuk nonton film,” ujarnya lagi.

Malam itu, Arief juga melakukan Video Conference dengan menghubungi perwakilah Dinas Kebudayaan dan Pariwisata (Disbudpar) Banjar Baru, Bukit Tinggi dan Banyuwangi. Ia ingin memantau fasilitas hiburan di sana.

Dari pembicaraannya, di dapat bahwa saat ini di Kalimantan Selatan belum ada bioskop, padahal anak-anak muda di sana sedang rajin mengembangkan kemampuannya membuat film-film pendek. Lain lagi dengan Bukittinggi. Menurut perwakilan Disbudpar, sebelumnya di sana ada tiga gedung bioskop. Sayangnya, saat ini ketiga gedung tersebut sudah tidak berfungsi lagi. Ia juga mengungkapkan bahwa potensi perfilman di sana sudah bagus, dibuktikan dengan adanya kerjasama Bukit Tinggi dengan Singapura dan Malaysia untuk membuat sinetron.

KOMPAS IMAGES/KRISTIANTO PURNOMO Wisatawan mengendarai mobil jip saat mengikuti wisata lava tour di kaki Gunung Merapi, Sleman, DI Yogyakarta, Jumat (17/5/2013). Wisata mengunjungi daerah bekas aliran lava erupsi Merapi ini dipungut biaya Rp 300.000 - Rp 500.000 per trip.

Sedangkan di Banyuwangi, sudah lebih berkembang. saat ini sudah ada gedung bioskop. Untuk mempromosikan pariwisata Indonesia pula, Disbudpar sana menyelipkan tayangan discovery di tiap sesi awal pemutaran film.

“Ini seharusnya tidak terjadi. Tiga kota tersebut sebenarnya bukan daerah pelosok, jadi seharusnya bisa dijangkau bioskop. Saya pikir ada baiknya kalau nanti akan diberlakukan cinetal (cinema digital) dan cinemol (cinema online) untuk film panjang atau pun film pendek. Saat ini gedung bioskop belum tersebar merata, tapi orang yang punya smartphone sudah berjumlah 30 juta. Akan kah lebih baik jika film-film ini dapat mereka unduh dan tonton di telepon genggamnya,” saran Arief.

Ia juga menjelaskan, bahwa cinetal dan cinemol nantinya akan lebih simpel. Pengguna bisa digratiskan bila mengandalkan iklan jadi pemasukan atau kalau tidak, sineas dapat memberlakukan pemotongan pulsa.

“Tak perlu mahal, tapi Rp 1.000 saja misalnya. Kalau banyak yang mengunduh akan menjadi untung juga. Saya sudah berbicara dengan sineas dan mereka senang dengan rencana ini. Saya juga senang mendengar perkembangan dari Banjar Baru, Bukittinggi dan Banyuwangi. Mengenai tayangan discovery yang ditayangkan sebelum film mulai di Banyuwangi menjadi contoh baik penerapan digital marketing,” tutupnya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

Hotel Story
6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com