Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Kuliner Unik, Burger Belut ala Mahasiswa Tata Boga UNY

Kompas.com - 05/01/2015, 12:45 WIB
SLEMAN, KOMPAS.com - Aroma harum dari berbagai bumbu yang ditumis menyambut pengunjung yang datang ke Pusat Oleh-oleh dan Kuliner Belut Godean, Minggu (4/1/2015). Nampak hiruk pikuk aktifitas memasak pada bagian stan kuliner yang bersebelahan dengan stan oleh-oleh keripik belut di area itu.

Di antara sekian banyak sajian yang ada, tampaknya ada satu yang cukup menarik perhatian dalam acara Festival Masak Belut ini.

Nurul Fauziyah, mahasiswi Jurusan Tata Boga UNY bersama teman-temannya menghidangkan menu yang tak lazim dari olahan daging belut. Burger belut, demikian ia menamakan kuliner yang disajikan bersama keripik kentang itu.

Sepintas, penampilan burger belut tidak ada yang berbeda dengan burger lainnya. Tumpukan roti dengan daging giling padat dan sayuran seperti selada air, tomat, dan mentimun, nampak seperti burger pada umumnya. Namun saat dicicipi, rasa gurih dari daging belut begitu terasa dimulut.

“Cara pembuatannya mirip seperti daging burger pada umumnya, yaitu gilingan daging belut yang sudah dikukus dicampur dengan tepung panir dan beberapa bumbu. Setelah dipadatkan, kemudian digoreng seperti proses pembuatan isian burger,” ungkapnya.

Nurul menjelaskan untuk mempertahankan rasa dari daging belut, bahan-bahan yang dicampurkan sengaja tidak terlalu banyak. Selain itu, sebelum diolah daging belut dibersihkan dari tulang yang masih menempel.

“Dijadikan fillet dulu, baru diproses untuk jadi isian burger. Tapi bagi yang suka dengan crunchy, tulangnya dapat ikut digiling, tapi harus benar-benar lembut agar tidak mengganggu yang makan,” jelasnya.

Selain burger belut, terdapat sejumlah menu lain yang disajikan oleh mahasiswa Jurusan Tata Boga UNY. Antara lain rendang belut, siomay belut, belut lombok ijo, dan tongsis belut atau tongseng belut isi nanas.

Di sisi lain, sejumlah kreasi masakan berbahan baku belut lain juga ikut andil dalam meramaikan festival yang baru pertama kali diselenggarakan ini. Total terdapat 20 menu masakan yang tersaji dari sepuluh peserta yang dilombakan. Hasil olahan daging yang kaya akan kandungan omega itu selanjutnya mendapatkan penilaian dari dewan juri. 

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Tips Penting untuk Merencanakan Liburan Keluarga

6 Tips Penting untuk Merencanakan Liburan Keluarga

Travel Tips
3 Mall Solo dekat Stasiun Purwosari, Bisa Jalan Kaki

3 Mall Solo dekat Stasiun Purwosari, Bisa Jalan Kaki

Jalan Jalan
Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Travel Update
Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Travel Update
Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Travel Update
7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

Hotel Story
6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com