Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Goa Gajah yang Belum Terjamah

Kompas.com - 12/01/2015, 14:49 WIB
Adhika Pertiwi

Penulis

MENGUNJUNGI lokasi bersejarah di Yogyakarta bisa dibilang lumrah dilakukan oleh wisatawan. Bersantai di jajaran pantai selatan di wilayah Gunungkidul, mulai dari Pantai Baron hingga Pantai Indrayanti, itu sudah biasa. Bagaimana dengan menjelajahi perut bumi diantara goa-goa alami?

Daerah Istimewa Yogyakarta memiliki banyak sekali goa alami yang dapat dikunjungi, sebut saja Goa Pindul dan Goa Jomblang di Kabupaten Gunungkidul atau Goa Selarong dan  Cerme di Kabupaten Bantul. Tempat-tempat tersebut menyimpan keindahan alami yang dapat Anda nikmati.

Jika ingin perjalanan lebih menantang, cobalah untuk mendatangi Goa Gajah yang sampai saat ini belum terjamah.
Goa ini letaknya ada di tengah perkebunan warga, di Dusun Lemahbang, Desa Mangunan, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul.

Hanya saja, karena lokasinya jauh dari jalan utama, maka wisatawan harus sering bertanya kepada warga setempat. Meskipun ada beberapa petunjuk arah menuju Goa Gajah, karena dibuat sangat sederhana, bertanya adalah jalan terbaik agar tidak tersasar.

KOMPAS.COM/ADHIKA PERTIWI Pintu keluar Goa Gajah dilihat dari atas terdapat tangga sebagai alat bantu untuk naik setelah selesai menjelajahi goa. Goa Gajah terletak di tengah perkebunan warga, di Dusun Lemahbang, Desa Mangunan, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta.
Penamaan goa ini berasal dari tumpukan batu yang menyerupai bentuk gajah lengkap dengan belalainya yang terletak di pintu keluar goa.

Goa ini merupakan goa horizontal dengan kedalaman sekitar 200 meter, penanda untuk pintu masuk adalah sepasang gerbang kecil dengan patung gajah di atasnya. Pintu masuk goa ini cukup lebar, disertai papan informasi sederhana di mulut goa.

Hanya saja, wisatawan perlu berhati-hati karena lantai goa sangat licin terutama saat musim hujan. Kondisinya yang gelap bahkan saat siang membuat pengunjung harus mempersiapkan senter jika ingin masuk menjelajahi goa ini. Di dalam goa, Anda dapat menikmati stalaktit dan stalakmit dengan kondisi yang masih alami.

Wisatawan bisa menjelajahi bagian dalam goa ini hingga pintu keluar yang terletak di lokasi berlawanan. Uniknya, meskipun pintu masuk goa berbentuk horisontal, pintu keluarnya memiliki bentuk vertikal dengan pohon besar yang tumbuh dari dasar goa dan menjulang hingga ke luar goa. Untuk keluar dari goa ini, sudah ada tangga kayu yang tersedia sebagai alat bantu untuk naik.

KOMPAS.COM/ADHIKA PERTIWI Gerbang kecil penanda pintu masuk Goa Gajah yang terletak di tengah perkebunan warga, di Dusun Lemahbang, Desa Mangunan, Kecamatan Dlingo, Kabupaten Bantul, DI Yogyakarta.
Konon, goa ini dulunya merupakan tempat pertapaan untuk mendapatkan pentunjuk atau wahyu. Sehingga di beberapa tempat sepanjang lorong goa terdapat tanda berupa tulisan yang menunjukkan fungsi tempat tersebut. Misalnya, ada tanda bertuliskan Kyai Balad, Lorong Ular, Pendopo, Kepatihan, Sentong, Keputren, Papan Abdi, dan Balai Pertemuan.

Setelah keluar dari goa ini, silakan menikmati pemandangan wilayah sekitar dengan naik ke gardu pandang. Nikmati suasana pedesaan dari atas bukit usai menjelajah Goa Gajah.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com