Perahu motor ini bisa disewa atau dicarter dengan harga yang bervariasi. Minimum 2 orang untuk sekali sewa dan maksimum 8 orang untuk satu perahu. Mereka dengan mudah ditemui mangkal di pinggir pantai yang disediakan oleh operator water sport di Tanjung Benoa.
Ada banyak paket wisata air yang ditawarkan, mulai dari fly fish, water ski, parasailing, banana boat, snorkeling, dan scuba diving. Salah satu yang tak kalah seru untuk dicoba adalah satu paket wisata mengunjungi Pulau Penyu berada di Teluk Tanjung Benoa, Kuta Selatan, Badung, Bali.
Dari atas perahu ini ikan dengan bentuk warnanya yang indah memunculkan dirinya ke atas permukaan air mendekati perahu. "Ikan di sini lebih suka makan capcay ketimbang makan roti," canda Ida Bagus Redana, pengemudi glass bottom boat dengan nama lambung Wisata Family.
Di tengah laut yang dikenal dengan sebutan Taman Laut ini, perahu yang hendak menuju Pulau Penyu akan selalu berhenti dahulu di sini. Dengan posisi mengapung tanpa bergerak, lewat kaca bening yang ada di bagian bawah perahu, pemandangan terumbu karang terlihat begitu dekat diselingi ragam spesies ikan yang aktif berenang.
"Tumbuhan laut dan ikan yang ada di sini kelestariannya selalu dijaga oleh masyarakat setempat," kata Redana.
Setelah cukup puas memberi makan ikan di Taman Laut, perjalanan kemudian dilanjutkan menuju Pulau Penyu yang menghabiskan waktu sekitar 20 menit perjalanan. Perahu melaju dengan tenaga maksimal dari mesin tempel berdaya 40 PK. Dalam posisi melaju, wisatawan diharap duduk santai memenuhi kedua sisi, agar posisi perahu melaju cukup stabil.
Sepanjang perjalanan, keindahan lain yang didapat wisatawan berupa berbagai bentuk aktifitas yang nampak di kejauhan, seperti bongkar muat kapal yang bersandar di Pelabuhan Benoa, lepas landas pesawat terbang di Bandara Ngurah Rai, serta kegiatan nelayan di pangkalan Tanjung Benoa.
Sesampainya di Pulau Penyu, wisatawan disambut pemandu menyapa dengan senyum. Sebelum masuk, akan dikenakan tiket masuk seharga Rp 20.000 untuk wisatawan mancanegara dan Rp 10.000 untuk wisatawan lokal. Sedangkan untuk anak–anak akan dikenakan harga Rp 10.000 untuk asing dan Rp 5.000 untuk lokal. Sebagian penjualan tiket ini akan digunakan sebagai biaya perawatan penyu dan binatang yang ada di tempat pelestarian.
Pemandu yang dengan ramah kemudian mempersilakan wisatawan masuk untuk melihat lebih dekat penyu- penyu yang dilestarikan oleh Kelompok Pelestari Penyu Moon Cot Sari. Di kawasan ini setidaknya ada tiga jenis penyu yang sudah berhasil ditangkar, di antaranya Penyu Lekang, Penyu Hijau, dan Penyu Sisik. "Kita punya penyu yang usianya paling tua. Penyu Hijau ini sudah berusia 75 tahun," ungkap salah seorang pemandu perempuan.
Tempat ini sangat cocok sebagai tempat rekreasi keluarga, bersifat mendidik dan menambah wawasan buat anak sekolahan. Keberadaan penyu dapat dilihat mulai dari penetasan, berbentuk tukik, sampai penyu dewasa. Bila musim liburan sekolah, tempat ini selalu ramai didatangi keluarga dan anak-anak.
Di tempat penangkaran penyu ini, selain bisa mengabadikan lewat kamera foto, pengunjung juga bisa memegang penyu-penyu tersebut. Keberadaan tempat pelestari penyu ini cukup membantu sebagian nelayan yang ada di sekitar Tanjung Benoa, karena semua yang terlibat di dalam kelompok pelestari penyu ini bisa memperoleh lapangan pekerjaan.
Ketut Roka menjelaskan, penyu yang ada pada Kelompok Pelestari Penyu Moon Cot Sari di Pulau Penyu ini dikelola secara swadaya oleh masyarakat setempat. Pelepasan penyu kerap juga dilakukan untuk menambah jumlah keberadaan penyu di alam bebas.
Semua jenis satwa yang dilindungi di tempat ini dibawah pengawasan Bali Konservasi Sumber Daya Alam (BKSDA) Bali. "Memelihara penyu ini harus betul-betul menjiwai, kalau tidak begitu mati semua penyunya," terang Ketut Roka.
Obyek wisata ini buka setiap hari mulai dari pukul 8 pagi hingga sore hari. Setelah puas berkeliling mengunjungi pulau penyu, perjalanan dilanjutkan menuju dermaga water sport, menumpangi kapal yang sama. (EKA JUNI ARTAWAN)
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.