Gek Ayu mengaku, sebelum memilih salak Karangasem untuk dijadikan wine, juga sempat mencoba membuat wine dengan bahan salak Pondoh, akan tetapi tidak sesuai dengan harapan karena salak Pondoh kandungan airnya sedikit. Begitupun terhadap salak kota Negara, Kabupaten Jembrana, Bali. “Wah, saya sudah banyak mencoba berbagai salak, dari mulai salak Pondoh dan salak Negara. Ya memang tidak sebagus salak Karangasem,” katanya.
Gek Ayu juga menyampaikan bahwa Wine Salak Bali miliknya sudah mendapat pesanan dari beberapa kota besar di Indonesia seperti Jakarta, Bandung, Surabaya dan lainnya. Sementara untuk pemasaran di Bali bisa didapatkan ditoko-toko yang sudah mempunyai izin penjualan minuman keras, karena wine Salak ini mengandung alkohol sekitar 12 persen. Stok juga cukup terpenuhi.
“Kami tidak kehabisan stok. Sudah diperhitungkan dalam setahun memproduksi berapa dan penjualannya mencapai berapa. Proses pembuatan wine dari mulai fermentasi hingga pengolahannya kan tiga bulan, kami sudah hitung-hitungan,” ujarnya. Karena produk wine Salak terbilang baru, saat ini pemasarannya masih di dalam negeri.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.