Mohamad Zaini, 61 tahun misalnya. Pria asal Pegayaman, Singaraja ini rutin datang ke Pasar Beringkit menjual sapi dagangannya. Selama hari pasaran tiba, dia datang empat kali dalam seminggu melakukan jual beli sapi. Maklum saja, bapak tujuh anak ini sudah 25 tahun menggeluti jual beli sapi, menyemat profesi sebagai Saudagar Sapi atau Pengepul. "Hampir semua orang di kampung mengenal saya," ungkapnya, Rabu (28/1/2015).
Setibanya di pasar, agar sapinya bisa masuk ke dalam pasar, Zaini mesti membayar dahulu ongkos tiket untuk satu ekor sapi seharga Rp 15.000. Setelah dibayar lunas, barulah sapinya memasuki areal pasar yang disertakan pula surat pengantar dari desa asalnya agar sapi yang nantinya dijual bukan hasil dari tindak pencurian.
Suasana pasar akan tampak sibuk sejak pagi menjelang. Berbagai ukuran kendaraan bak terbuka, yang sebagian besar mengangkut sapi satu persatu memasuki areal pasar. Sementara di depan pintu masuk pasar, nampak beberapa orang pasang mata dengan sigap. Mereka menghampiri setiap truk yang masuk, dan berlomba menggapai tali sapi kendati kendaraan masih melaju. Mereka bertugas menjadi perantara kepada pembeli yang ada di dalam areal pasar.
"Saya menggeluti pekerjaan ini atas dasar karena bisnis. Pokoknya bila sudah ketahuan akan dapat untung, sapi yang saya bawa segera dijual," katanya seraya mengembuskan sisa asap rokok kretek yang menyala.
Muhamad Zaini tak sendiri, masih ada rekan seprofesi. Mereka umumnya datang dari berbagai desa di seluruh Bali, bahkan dari Nusa Penida yang ada di seberang Bali pun kerap ke sini. Pertemuan mereka kadang bisa rutin dilakukan. Tak heran, jika berkunjung ke Pasar Hewan Beringkit kaum pria akan lebih mendominasi memenuhi lahan yang memiliki luas 2,8 hektar ini.
Para pedagang pun tak patah arang merasakan pasar yang penuh sesak dengan hewan sapi. Mereka tetap menggelar dagangannya meladeni setiap pengunjung yang datang.
Sementara itu, Ketut Nurada, selaku Kepala Pasar Beringkit, mangatakan Pasar Beringkit merupakan pasar yang begitu menggairahkan untuk penjualan sapi di Bali. Sapi Bali masih memiliki kualitas yang baik untuk pembibitan maupun sebagai sapi potong. Sebagai satu-satunya pasar hewan terbesar di Bali, pihaknya mengakui sering melakukan pengiriman ke luar Pulau Bali.
Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.