Listrik sampai Bandara, Masalah Pariwisata Belitung

TANJUNG PANDAN, KOMPAS.com — Provinsi Bangka Belitung belum memiliki bandara internasional. Oleh karena itu, Gubernur Provinsi Bangka Belitung Rustam Effendi berharap adanya bandara internasional di provinsi ini.

"Untuk percepatan pertumbuhan pariwisata, perlu menjadikan bandara internasional di Belitung," ungkapnya saat acara Dialog Pembangunan yang digelar Ikatan Alumni Institut Teknologi Bandung, di Tanjung Pandan, Belitung, Sabtu (14/3/2015).

Ia yakin, adanya bandara internasional akan mampu menarik wisatawan mancanegara, terutama dari negara tetangga, seperti Singapura dan Malaysia.

Selain itu, lanjut Rustam Effendi, Belitung juga memerlukan pelabuhan wisata serta depo avtur di untuk memudahkan penerbangan yang melintasi kawasan ini.

Masalah lainnya, ungkap Rustam, adalah sumber energi. "Di Babel, mati listrik bisa sampai lima kali," katanya.

Padahal, kata Rustam, ada banyak sumber energi yang bisa diolah, seperti tenaga surya dan angin.

Pada kesempatan yang sama, Menteri Pariwisata Arief Yahya menuturkan, di Belitung, ada empat hotel yang bahkan tidak bisa beroperasi karena masalah listrik. "Ada yang hanya beroperasi 50 persen," katanya.

Menko Bidang Kemaritiman Dwisuryo Indroyono Soesilo menjanjikan, untuk masalah listrik, akan ada uji coba penambahan daya listrik oleh PLN hari ini. "Jika berhasil, Belitung mendapatkan tambahan 32 megawatt," tuturnya.

Bila uji coba berhasil, tambah Indroyono, perlu masa percobaan selama dua bulan. Setelah siap dan benar-benar berhasil, hal tersebut bisa terus beroperasi.