Padahal, potensi wisatawan dalam negeri untuk menggerakkan perekonomian nasional sungguh luar biasa. Namun pergerakan mereka terkendala oleh biaya, aksesibilitas, dan tempat menginap. Potensi inilah yang dilihat PT Pelayaran Nasional Indonesia (Pelni) untuk digarap serius. Apalagi, obyek wisata di Indonesia timur kini semakin diburu wisatawan domestik untuk mengetahui lebih dekat keunikan budaya dan keindahan alamnya.
Saat ini Pelni mulai menggarap tempat-tempat pelesir di Tanah Air yang sulit dijangkau wisatawan domestik. "Kami punya kapal, kami punya akses dan kapal kami ibarat hotel terapung," kata Elfien Goentoro, Direktur Komersial dan Pengembangan Usaha PT Pelni di sela-sela survei tempat-tempat wisata di Banda Neira, Kabupaten Maluku Tengah, Provinsi Maluku, Selasa (7/4/2015) lalu.
Pelni, lanjut Elfien, mau mengubah pola pikir masyarakat yang selama ini menilai Pelni cuma alat transportasi dan sampai tujuan. Selesai. "Bukan itu lagi. Sekarang Pelni dipakai untuk wisata dan bisnis. Aktivitas di dalam kapal yang kami jual, misal study on board, gathering on board, wisata on board. Naik kapal Pelni bukan hanya sampai tujuan tapi bagaimana mengajak penumpang menikmati fasilitas kapal selama perjalanan," paparnya.
Saat ini Pelni memiliki 25 armada kapal yang melayani 88 pelabuhan di seluruh Indonesia. Bisa dibilang wilayah terpencil di Indonesia, di sana ada Pelni. Inilah salah satu kekuatan Pelni untuk menggarap bisnis pariwisata.
Elfien memaparkan ada 7 lokasi wisata yang bakal digarap Pelni dengan paket perjalanan yang dibuat bervariasi seperti 3 malam 4 hari atau 2 malam 3 hari. Tujuh lokasi wisata itu adalah Kepulauan Anambas (Kepulauan Riau), Karimun Jawa (Jateng), Derawan (Kaltim), Tomini-Togean (Sulteng), Banda Neira (Maluku), Takabonerate (Sulsel), dan Wayag-Raja Ampat (Papua Barat).
"Target kami menarik 500 wisatawan untuk setiap perjalanan wisata," tambahnya.
Dalam catatan KompasTravel, PT Pelni telah menggarap paket wisata ke Wakatobi (Sulawesi Tenggara) dan Painemo (Raja Ampat), Papua Barat. Dalam paket "Let's Go To Raja Ampat" pada 24-26 Desember 2014, paket ini dijual hanya Rp 2.450.000 untuk 3 hari 2 malam. Paket ini langsung disambut para pelancong. Terbukti, hanya dua minggu setelah diluncurkan langsung penuh wisatawan.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.