Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Empat Roda Pelahap Jalur Sumbawa

Kompas.com - 15/04/2015, 11:53 WIB

Minimal sebulan sekali Yuhasmin jalan ke Tambora dengan hardtop tipe 2F bermesin 4.200 cc miliknya itu untuk berburu rusa. ”Saya mulai pakai jip ini tahun 2000-an dan sudah berburu hampir di seluruh Pulau Sumbawa,” kata pria yang juga penggemar motor trail itu.

Menurut Yuhasmin, kendaraan itu paling cocok untuk medan Tambora karena sasis dan sumbu roda yang relatif lebih pendek ketimbang jenis kendaraan 4X4 lainnya. Kontur jalur di Tambora banyak memiliki patahan dalam yang akan mengandaskan mobil bersumbu roda panjang.

Namanya melahap medan keras, setiap perjalanan off-road pasti berdampak pada kondisi mobil. Amiruddin, contohnya, harus menyiapkan setidaknya Rp 400.000 untuk servis ringan mobil setiap kali pulang berburu. Biaya servis itu bisa membengkak berkali-kali lipat jika terjadi kerusakan parah pada mobil, misalnya patah gardan.

Disewakan

Menurut Yuhasmin, biaya perawatan dan operasional hardtopnya itu bisa mencapai Rp 4 juta-Rp 6 juta per bulan. Biaya perawatan yang tidak sedikit ini yang mendorong dirinya untuk mencari cara mendapatkan insentif baru untuk menutup kekurangan biaya.

Yuhasmin akhirnya memanfaatkan kendaraannya untuk kepentingan komersial. Ia menyewakan mobil kesayangannya tersebut kepada pemburu lain atau wisatawan yang ingin pergi melihat cantiknya puncak Tambora. Mereka ingin merasakan sendiri indahnya pemandangan dan savana Tambora.

Hardtop bisa dipakai untuk mengantar sampai Pos III Tambora, titik tertinggi yang hanya bisa ditempuh oleh kendaraan off-road. Baru setelah itu wisatawan melanjutkan jelajah dengan berjalan kaki ke kawah gunung tersebut. Dalam satu bulan, Yuhasmin biasa mendapatkan 2-3 pelanggan.

Tarif yang dibanderol oleh Yuhasmin Rp 3,5 juta per hari. Jumlah itu sudah termasuk jasa sopir yang berpengalaman menangani medan Tambora dan biaya bahan bakar.

”Penghasilan dari menyewakan hardtop itu dipakai untuk sekadar membantu menutupi biaya perawatan mobil,” katanya.

Sementara itu, menurut Suratman (35), pemilik hardtop tahun 1977, jip tua itu juga menjadi andalan warga desa di pelosok Dompu untuk mengangkut hasil pertanian berupa jagung, padi, atau kacang-kacangan. ”Satu mobil bisa mengangkut muatan hingga dua ton,” katanya.

Hardtop biasanya disewa petani atau pembeli hasil panen di kawasan pegunungan atau berbukit-bukit yang sulit diakses kendaraan beroda empat lainnya. ”Biasanya pada musim hujan yang jalurnya susah dilewati truk sekalipun, hardtop bisa tembus,” ujar Suratman.

Meskipun belum ada wadah berupa komunitas, para pemilik dan penggemar hardtop di Dompu kerap bertemu dalam berbagai kesempatan.

Salah satunya di Taho Mena, bengkel mobil yang biasa menangani perawatan dan perbaikan hardtop yang terletak di Jalan Syekh Muhammad, pusat kota Dompu. ”Kalau bertemu sesama pemilik hardtop di bengkel itu biasanya membicarakan suku cadang mobil atau modifikasi,” kata Amiruddin.

Sesekali juga, beberapa pemilik hardtop menggelar safari bersama ke Tambora atau daerah-daerah lain di Pulau Sumbawa. Tertarik menjelajah cantiknya Tambora, tak ada salahnya untuk berani mencoba hardtop ’pelahap’ jalur Sumbawa untuk menikmati eksotika Nusantara di Nusa Tenggara Barat. (MOHAMAD FINAL DAENG)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Baca tentang
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Aktivitas Vulkanik Gunung Slamet Naik, Ratusan Pendaki Gagal Gapai Atap Jawa Tengah

Aktivitas Vulkanik Gunung Slamet Naik, Ratusan Pendaki Gagal Gapai Atap Jawa Tengah

Travel Update
Rute ke Gereja Ayam Bukit Rhema, Cuma 10 Menit dari Candi Borobudur

Rute ke Gereja Ayam Bukit Rhema, Cuma 10 Menit dari Candi Borobudur

Travel Tips
Kota Batu Cocok untuk Olahraga, Event Sport Tourism Akan Diperbanyak

Kota Batu Cocok untuk Olahraga, Event Sport Tourism Akan Diperbanyak

Travel Update
Lihat Sunrise di Gereja Ayam Bukit Rhema Harus Reservasi Dulu, Ini Cara dan Tarifnya

Lihat Sunrise di Gereja Ayam Bukit Rhema Harus Reservasi Dulu, Ini Cara dan Tarifnya

Travel Update
Perjalanan Salatiga-Yogya-Pacitan yang Indah, Menikmati Pesona Pantai Banyu Tibo dan Buyutan

Perjalanan Salatiga-Yogya-Pacitan yang Indah, Menikmati Pesona Pantai Banyu Tibo dan Buyutan

Jalan Jalan
Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur, Pesona Sunrise Dikelilingi 5 Gunung

Gereja Ayam Bukit Rhema di Borobudur, Pesona Sunrise Dikelilingi 5 Gunung

Jalan Jalan
5 Hotel Dekat Ocean Park BSD, Bisa Jalan Kaki

5 Hotel Dekat Ocean Park BSD, Bisa Jalan Kaki

Hotel Story
5 Penginapan dekat Kebun Raya Cibodas

5 Penginapan dekat Kebun Raya Cibodas

Hotel Story
10 Tempat Wisata Keluarga Terbaik di Dunia 2024, Ada Resor di Bali

10 Tempat Wisata Keluarga Terbaik di Dunia 2024, Ada Resor di Bali

Jalan Jalan
7 Wisata Ramah Anak di Bandung, Cocok untuk Liburan Sekolah

7 Wisata Ramah Anak di Bandung, Cocok untuk Liburan Sekolah

Jalan Jalan
9 Wisata Malam di Solo, Kunjungi Saat Mampir

9 Wisata Malam di Solo, Kunjungi Saat Mampir

Jalan Jalan
6 Tips Penting untuk Merencanakan Liburan Keluarga

6 Tips Penting untuk Merencanakan Liburan Keluarga

Travel Tips
3 Mall Solo dekat Stasiun Purwosari, Bisa Jalan Kaki

3 Mall Solo dekat Stasiun Purwosari, Bisa Jalan Kaki

Jalan Jalan
Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Minimarket di Jepang dengan Latar Belakang Gunung Fuji Timbulkan Masalah

Travel Update
Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com