Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jajanan Pembawa Kenangan Rasa

Kompas.com - 13/05/2015, 12:46 WIB

”Mama saya (Yohana) merawat papa yang sakit selama 15 tahun sampai papa meninggal pada Oktober 2013. Demi merawat papa, mama berhenti bekerja, ikut arisan pun enggak. Sementara ibunya Marina, Mama Effien, juga merawat nenek Marina sampai akhirnya beliau juga meninggal,” tutur Pungky, Rabu (6/5/2015).

Pungky dan Marina sepakat membuat Bekal dari Ibu awalnya sekadar untuk memberi kesibukan pada dua ibunda mereka itu agar tak kesepian setelah orang-orang yang mereka rawat wafat. Kue tradisional menjadi pilihan karena jenis kue itulah yang biasa dibuat oleh kedua ibu mereka. Kue-kue yang pertama dikembangkan dengan label ini pun dibuat dengan resep otentik dari para ibu tersebut.

Bermula dari bisnis kue online, Bekal dari Ibu kini berkembang pesat dengan gerai di Mal Pacific Place dan Kota Kasablanka, selain menyuplai kue ke beberapa tempat lain. Meski begitu, sekitar 70 persen penjualan kue tradisional ini didapatkan lewat pesanan kantor, hajatan, atau selamatan yang setiap hari mereka layani.

Pisang karamel, talam singkong, bolu tape, lupis, dan risoles daging asap mayo termasuk jajanan paling laris di gerai ini. Terdapat sekitar 30 jenis kue tradisional dari berbagai daerah di gerai ini. Dari jenis kue yang diupayakan bercita rasa sesuai pakem otentik seperti getuk lindri, lupis, klepon, nagasari, kue mangkok, dan serabi, hingga jenis kue modifikasi baru seperti pisang karamel dan pisang spekulas yang beraroma kayu manis.

Setiap jenis kue diberi keterangan kecil tentang nama, asal, dan bahan di atas tudung saji tempat penyajiannya. ”Itu juga sebagai bentuk edukasi,” ujar Pungky. Harga kue-kue di Bekal dari Ibu relatif terjangkau, berkisar Rp 5.000 hingga Rp 8.000 per potong.

Dengan kapasitas penjualan kue mencapai 2.000 potong per hari di gerai, ditambah 500 hingga 800 potong kue pesanan per hari, tentu tak lagi dua ibunda Pungky dan Marina yang memasak. Bisnis ini kini juga didukung tim produksi dan tim bisnis yang lebih solid. (Dwi As Setiyaningsih/Nur Hidayati)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com