Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Jajanan Pembawa Kenangan Rasa

Kompas.com - 13/05/2015, 12:46 WIB
Jajanan kue punya tempat sendiri dalam ranah kuliner Indonesia. Selalu ada kenangan rasa yang terbawa tentang kue kesayangan di masa kanak-kanak atau kue yang tersaji di rumah pada momen penting. Di tengah keriuhan metropolitan Jakarta, kue-kue khas beragam daerah bisa dinikmati.

Rarampa di Jalan Mahakam 2, Jakarta Selatan, adalah restoran yang utamanya menyajikan beragam masakan khas Manado, Sulawesi Utara. Namun, resto ini juga serius menggarap segmen bakery yang menyuguhkan kue-kue khas Manado serta aneka roti.

”Budaya orang Manado, kalau selesai makan nasi, mereka akan cari kue atau roti dan kopi. Pagi, siang, atau malam begitulah kebiasaannya,” ujar Nova Karouwan (44) yang bersama suaminya Alvin Sarayar (44) memiliki dan mengelola restoran ini.

Di Rarampa, kue dan roti dipajang di tempat khusus. Semua yang disajikan di sana dimasak hari itu juga di dapur produksi milik sendiri. Ketika permintaan tinggi, tim bakery dan kue bahkan kerap memasak ulang beberapa kali sehari.

Lebih dari 30 jenis roti dan kue disajikan, sekitar separuh merupakan kue khas Manado, seperti panada isi ikan cakalang, apang bakar dan apang coe, kue cucur, popaco, koyabu, hingga nasi jaha. Selebihnya, roti dan cake yang juga menunjukkan pengaruh Belanda dalam kuliner Manado seperti klapertaart dan roti keju. Ada juga bentuk inovasi baru seperti roti isi abon ikan roa.

Panada adalah roti dengan isian ikan cakalang, digoreng dengan api kecil. Bagian tepiannya dipilin atau dibentuk ”cumi” untuk mengunci isian tetap di dalam. Sementara koyabu merupakan olahan beras ketan dicampur parutan kelapa, diberi gula merah, dibungkus daun pandan, lalu dikukus.

Lain lagi dengan popaco. Olahan tepung beras, santan, dan gula merah ini disajikan seperti bubur kental dalam takir (wadah) yang terbuat dari daun pisang. Harum, manis, dan sedap. Kue cucur di Rarampa juga punya cita rasa dan aroma khas. Berbeda dengan kebanyakan kue cucur di Jawa, di Rarampa kue yang terbuat dari tepung beras dan gula merah ini dibubuhi kayu manis dan bumbu lain khas Manado.

”Bumbu kue ini terbuat dari sejenis bunga, hanya bisa kita dapat di Minahasa. Fungsinya memberi aroma yang sedap wangi,” ujar Nova.

Untuk semua olahan kue di Rarampa, Nova dan Alvin mendatangkan pasokan gula merah sepenuhnya dari Manado. Mereka juga memastikan tidak ada penggunaan MSG dan pengawet artifisial dalam produk makanan Rarampa.

Kue-kue tradisional di sini akan lebih nikmat disantap sambil meminum kopi dari biji kopi lokal yang digiling langsung di Rarampa. Es kacang merah khas Manado juga bisa jadi pilihan lain untuk menemani suguhan kue. Terlebih lagi, setiap pukul 15.00-18.00, semua sajian kue dan roti di restoran ini didiskon 30 persen.

Dapur ibu

Gerai jajanan kue tradisional berlabel Bekal dari Ibu juga menarik perhatian di antara jajanan gerai makanan bermerek lokal dan internasional di Mal Pacific Place, Jakarta. Jajanan tradisional di gerai ini ditata dalam wadah-wadah tampah (anyaman kulit bambu) bertudung saji transparan. Keseluruhan gerai itu sendiri didesain menyerupai dapur seorang ibu. Peralatan masak, misalnya, digantungkan sebagai ornamen interior.

Gerai ini didominasi warna putih. Menurut Paulina Purnomowati (35), salah seorang pendiri Bekal dari Ibu, warna putih itu selain berkesan modern, juga menghadirkan kesan sederhana dan hangat.

”Kami ingin menghadirkan kue tradisional dalam kemasan masa kini yang apik. Pilihan menjual kue tradisional ini bukan soal tren, tetapi selera dasar yang everlasting. Orang Indonesia pasti pada akhirnya akan mencari makanan bercita rasa Indonesia,” ujar Paulina Purnomowati yang akrab disapa Pungky.

KOMPAS/RIZA FATHONI Kue panada khas Manado, sajian Restoran Rarampa di kawasan Mahakam, Jakarta.
Pungky bersama saudara sepupunya Marina Oceanty (33) ”melahirkan” label itu pada akhir 2013. Belakangan bergabung dua mitra mereka Pingkan Shinta dan Michael Tampi. Label Bekal dari Ibu dipilih karena cerita nyata yang melatarinya. Pungky dan Marina memulai bisnis ini karena terinspirasi oleh dua ibu mereka, Yohana Paat dan Effien Rahodo, yang setia merawat orang-orang yang mereka cintai.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com