"Tahun ini ada lomba-lomba, nanti kalau responnya baik akan dilanjutkan, kita lihat," kata Kepala Dinas Kebudayaan dan Pariwisata Kabupaten Jayapura, Chris K. Tokoro, di Jakarta, Senin (8/6/2015).
Beragam jenis perlombaan yang akan dilaksanakan antara lain lomba bidang kesenian seperti lomba yosim pancar, lomba suling tambur, lomba sosio drama, lomba folk song, lomba tari balada cendrawasih imitasi, lomba cipta cenderamata, dan lomba seni anak. Selain itu, digelar juga aneka lomba olahraga dalam FDS tahun ini.
Ada juga salah satu tradisi unik yang juga dilombakan adalah lomba merokok sambil menyelam. Diakui Bupati Jayapura, Matius Awoitauw, ibu-ibu yang tinggal di kampung sekitaran Danau Sentani memiliki kebiasaan merokok sebelum menyelam. Kebiasaan tersebut bahkan sulit dilepaskan hingga rokok-rokok tersebut ikut dibawa menyelam mencari ikan.
"Rokoknya (sisi yang dibakar) di balik ke dalam. Itu menjadi sesuatu yang biasa, bukan sesuatu yg membahayakan," kata Matius.
Selain merokok sambil menyelam, ada salah satu acara lagi yang menarik, yakni Gema Tifa Kolosal. Tifa merupakan alat musik tradisional Ondofolo atau tetua adat. Nantinya akan ada sebuah ritual yang dinamakan "Turun Tifa" untuk meminta permohonan izin kepada para Ondofolo untuk menggunakan alat musik Tifa yang akan dibunyikan dan digunakan dalam festival dan ritual adat.
Beragamnya acara yang digelar dalam FDS 2015 diharapkan dapat meningkatkan pendapatan negara khususnya di bidang pariwisata.
Menteri Pariwisata Arief Yahya menyebutkan selama festival berlangsung sebelumnya, perputaran uang pada FDS 2013 mencapai Rp 3,5 miliar dan naik hingga Rp 4,5 miliar pada FDS 2014. "Kalau festival dilaksanakan, maka perekonomian masyarakat akan berjalan," kata Arief.
Mendukung pernyataan Arief, Chris mengakui adanya peningkatan pendapatan di masyarakat. Hal itu disebabkan adanya kegiatan penjualan selama festival berlangsung. "Ada jualan pas festival itu, jualan kerajinan topi dari kulit kayu, cenderamata kulit kayu," tutup Chris.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.