Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Menjelajahi Kompleks Goa di Cirebon, Goa Semedi hingga Bermuka Barongsai

Kompas.com - 07/07/2015, 14:13 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

“Mari kita lanjut ke Bangsal Jinem. Bangsal Jinem ini merupakan tempat sultan berbicara. Tempat berbicara karena tempatnya seperti ceruk yang berbentuk seperti corong. Dulu kan tidak ada pengeras suara, jadi pakai tempat ini. Biasanya sultan memberikan pidato kepada para prajurit dan orang-orang keraton,” kata Mulyana melanjutkan perjalanan.

Semakin penasaran, saya melanjutkan masuk ke beberapa goa yang bernama seperti Padang Ati, Pawon, Peteng, Langse, dan Arga Jumut. Goa-goa tersebut memiliki berbagai fungsi yang berbeda. Misalnya Goa Padang Ati yang berfungsi sebagai tempat meditasi umat Hindu yang akan dimualafkan. Konon menurut Mulyana, proses pemualafan tersebut didengar oleh Raja Padjajaran dan  ia murka kemudian menegur cucunya sendiri yaitu Sunan Gunung Jati.

Seperti goa lain yaitu Goa Peteng. Goa Peteng ini berfungsi juga untuk semedi. Disebut “peteng” yang diambil dari Bahasa Jawa karena di dalam area goa sangat gelap. Dibutuhkan cahaya dari senter jika ingin memasuki. Di atas Goa Peteng, ada bangunan yang dipagari dan bernama cungkup kunci.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com