Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Bingung Agustusan Mendaki Gunung Mana? Ke Gunung Prau Saja

Kompas.com - 04/08/2015, 12:43 WIB
Kontributor Semarang, Nazar Nurdin

Penulis

SEMARANG, KOMPAS.com – Bagi para pendaki yang masih belum mempunyai pilihan ke mana akan naik gunung pada tanggal 17 Agustus nanti, jangan khawatir. Persiapkan diri Anda untuk menikmati gunung dengan pemandangan terbaik di Jawa Tengah, atau bahkan di Indonesia. Cobalah mendaki Gunung Prau, yang berada di dataran tinggi Dieng, di Desa Patakbanteng, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah.

Gunung dengan ketinggian 2.565 mdpl itu menawarkan panorama yang menakjubkan. Pemandangan alam, panorama gunung nan bersahutan, gumpalan awan putih, tentunya momen matahari terbit dan tenggelam. Semua hampir lengkap di sana memanjakan mata.

Bahkan, saat momen kemerdekaan, gunung ini pasti disesaki ribuan pendaki. Dengan latar puncak yang begitu luas, puncak gunung ini mampu menampung orang yang berekspresi merayakan kemerdekaan. Nuansa nasionalisme sungguh terasa begitu riuh. Suara nyaring “Indonesia Raya” bergema di mana-mana berpadu dengan lagu “Bagimu Negeri”. Bendera pusaka merah-putih juga berkibar tinggi di pelupuk mata.

Gunung ini cocok bagi para pendaki pemula. Jalur menuju puncak memang relatif menanjak, tapi masih bisa didaki oleh pemula. Gunung ini ada empat pos pendakian, selain Gunung Ungaran di Kabupaten Semarang, direkomendasikan bagi para pendaki pemula.

KOMPAS.com | NAZAR NURDIN Ribuan pendaki memadati Puncak Gunung Prau, di dataran tinggi Dieng, Kabupaten Wonosobo, Jawa Tengah
Lantas bagaimana persiapannya? Kepala Basarnas Semarang, Agus Haryono mengajarkan trik bagaimana pendaki itu bisa selamat menaiki gunung. Hal yang perlu diperhatikan adalah persiapan baik dari segi fisik, mental, logistik dan pengetahuan soal gunung yang akan dituju.

Selain hal tersebut, pendaki juga harus mengetahui navigasi darat atau jalur trek yang akan dilalui. Alat komunikasi ataupun kompas, GPS atau nomor handpone harus juga dibawa. “Yang terpenting juga izin dari pengelola gunung setempat, agar nanti kalau ada apa-apa bisa cepat mendapatkan penanganan langsung,” ujar Haryono.

Persiapan fisik pun mutlak diperlukan. Misalnya, baju-baju tebal, minuman dan peralatan masak juga disiapkan. Para pendaki juga tidak diharapkan untuk menyepelekan atau menyombongkan diri pada jalur yang akan dilalui. Hal tersebut dinilai berbahaya, salah satunya tidak membawa peralatan mendaki.

“Kalau naik jangan pakai celana pendek, sandal jepit, pakai jins juga jangan. Jangan dibayangkan kayak di televisi naik gunung itu enak. Persiapkan diri, jangan sombong,” ujarnya.

Ketika para pendaki hilang di lereng gunung, perlu dilakukan adalah untuk tidak bergeser pada posisi semula. Pihak SAR atau relawan akan sulit menemukan jejak pendaki jika yang bersangkutan terus bergerak. Opsi yang disarankan adalah tetap di tempat menunggu bantuan. “Tapi yang terpenting jangan sampai ketinggalan oleh kelompoknya," katanya.

Gunung Prau bisa menjadi salah satu alternatif untuk Anda naiki pada bulan kemerdekaan ini. Jika anda hendak berangkat, usahakan 2 hari atau sebelum tanggal 17 Agustus, karena di puncak gunung dipastikan sudah hampir sesak oleh ribuan pendaki.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

8 Tips Hindari Barang Bawaan Tertinggal, Gunakan Label yang Mencolok

Travel Tips
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com