Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Segarnya Belimbing Ngringinrejo

Kompas.com - 30/09/2015, 08:32 WIB
Syafii menyebutkan, dalam setahun, satu pohon belimbing bisa dipanen raya 3-5 kali. Satu pohon total bisa menghasilkan belimbing hingga 1 kuintal. Buahnya dijual langsung saja mencapai Rp 10.000 per kg berisi 3-5 buah.

Sebenarnya sudah ada yang merintis membuat sari buah, sirup, dodol, atau keripik melalui Kelompok Usaha Bersama. ”Namun, keuntungannya tidak sebanding dengan tenaga dan biaya yang dikeluarkan sehingga sebagian besar petani memilih menjual dalam bentuk buah segar,” papar Syafii.

Kompetisi

Untuk menggairahkan semangat petani, sejak tahun lalu digelar kontes belimbing dengan kriteria ukuran, warna, tekstur, dan rasa. Pada tahun ini, belimbing terberat mencapai 8 ons milik Supangat. Berat belimbing yang diikutkan kompetisi mencapai rata-rata 5 ons.

Menurut Supangat (55), petani belimbing yang memenangi kontes, bertani belimbing cukup menguntungkannya. Apalagi, masuk kawasan agrowisata. Ia menanam 40 pohon, sekali panen dari satu pohon bisa menghasilkan 40-50 kg. ”Saya sedikitnya bisa panen setahun tiga kali. Sekali panen raya bisa empat juta rupiah hasilnya,” ujarnya.

Pria kelahiran 12 April 1960 itu sangat menjaga kualitas kesegaran belimbingnya. Bahkan, dia meracik ramuan yang disemprotkan pada tanaman belimbingnya. Ramuan itu terbuat dari limbah buah belimbing atau buah belimbing yang kualitasnya kurang bagus. ”Setelah dicampur susu dan bahan lainnya, lalu difermentasi. Hasilnya bagus, buahnya tidak mudah busuk,” ujarnya.

Petani lain, Sujani, juga merasa menanam belimbing cukup menjanjikan. Ia menanam 54 batang pohon. Setahun, ia bisa panen hingga lima kali, termasuk yang ukuran kecil-kecil. Ia dan istrinya memetik sendiri buah lalu dipilah-pilah dengan ukuran yang sama. Harganya Rp 8.000 sampai Rp 10.000 per kg.

Tarik wisatawan

Festival Belimbing merupakan salah satu upaya meningkatkan penghasilan warga dan menarik wisatawan berkunjung ke Ringinrejo. Festival itu dimeriahkan tarian jaranan, reog, kirab, dan arak-arakan gunungan belimbing dan tumpeng hingga berebut belimbing.

Selain itu, ada ritual pembagian janur (daun kelapa muda) oleh Zainuri (80), sesepuh dan perintis petani belimbing di Ringinrejo kepada para petani. Pemberian janur sebagai simbol memohon keselamatan dan memohon kepada Tuhan agar belimbing petani bagus hasilnya.

Sebelum 1984, petani di bantaran Bengawan Solo sebelah utara, tepatnya Desa Ringinrejo, menanam palawija. Setiap tahun, lahan mereka hanya bisa ditanami padi saat musim hujan, ditanami palawija juga sering gagal panen.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com