Warisan budaya
”Kegiatan perdagangan di Lok Baintan yang menggunakan jukung tercipta secara alami. Ini merupakan warisan budaya sungai, yang perlu ditunjukkan kepada semua orang. Kontes jukung hias ini sekaligus menjadi ajang promosi budaya pasar terapung yang masih alami,” kata Abdul Gani.
Saat ini, kata Abdul Gani, ada sekitar 1.000 pedagang yang biasa berjualan menggunakan jukung di Sungai Martapura, Kabupaten Banjar.
Kegiatan perdagangan di Pasar Terapung Lok Baintan pun berlangsung setiap hari.
Mereka tidak hanya menjajakan makanan khas Banjar dan hasil kebun, seperti sayuran dan buah-buahan, tetapi juga bahan pokok.
Menurut Abdul Gani, pedagang yang mendaftar untuk mengikuti kontes jukung hias sebanyak 300 orang.
Namun, pedagang yang datang sekitar 500 orang. Mereka memilih berjualan di sekitar lokasi kegiatan untuk mengejar pembeli.