Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Promosi Wisata di Sungai Martapura

Kompas.com - 26/10/2015, 19:51 WIB
MARTAPURA, KOMPAS - Kontes jukung atau perahu hias digelar Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Banjar, Kalimantan Selatan, untuk mendongkrak wisata di daerah itu, Sabtu (24/10/2015).

Kontes yang diselenggarakan di Sungai Martapura itu diikuti lebih dari 300 pedagang yang biasa berjualan di atas perahu di Pasar Terapung Lok Baintan.

Para pedagang yang mulai berjualan setelah shalat subuh atau sekitar pukul 05.30 Wita memadati Dermaga Sungai Pinang, Kecamatan Sungai Tabuk.

Meskipun kabut asap menyelimuti Sungai Martapura, para pedagang tetap antusias mengikuti kontes.

Mereka menata barang jualan di atas jukung dengan berbagai kreasi, dan mengenakan penutup kepala topi tanggui dengan hiasan unik dan menarik.

Masitah (38), pedagang di Pasar Terapung Lok Baintan, menyatakan, ia menyambut dengan senang hati berbagai kegiatan yang melibatkan para pedagang pasar terapung.

Ulun (saya) berharap kegiatan seperti ini bisa terus diadakan supaya banyak orang yang datang ke pasar terapung,” kata juara pertama kontes jukung hias ini.

Menurut Salasiah (41), pedagang lainnya, pasar terapung tidak akan mati jika banyak orang yang datang dan berbelanja.

”Kami turun-temurun berjualan menggunakan jukung. Kalau ulun sudah tidak mampu lagi berjualan, yang meneruskan anak dan menantu,” katanya.

Kepala Dinas Kebudayaan Pariwisata Pemuda dan Olahraga Kabupaten Banjar Abdul Gani Fauzi mengatakan, kontes jukung hias bertujuan untuk melestarikan budaya sungai, khususnya kegiatan perdagangan menggunakan jukung di Pasar Terapung Lok Baintan.

Warisan budaya

”Kegiatan perdagangan di Lok Baintan yang menggunakan jukung tercipta secara alami. Ini merupakan warisan budaya sungai, yang perlu ditunjukkan kepada semua orang. Kontes jukung hias ini sekaligus menjadi ajang promosi budaya pasar terapung yang masih alami,” kata Abdul Gani.

Saat ini, kata Abdul Gani, ada sekitar 1.000 pedagang yang biasa berjualan menggunakan jukung di Sungai Martapura, Kabupaten Banjar.

Kegiatan perdagangan di Pasar Terapung Lok Baintan pun berlangsung setiap hari.

Mereka tidak hanya menjajakan makanan khas Banjar dan hasil kebun, seperti sayuran dan buah-buahan, tetapi juga bahan pokok.

Menurut Abdul Gani, pedagang yang mendaftar untuk mengikuti kontes jukung hias sebanyak 300 orang.

Namun, pedagang yang datang sekitar 500 orang. Mereka memilih berjualan di sekitar lokasi kegiatan untuk mengejar pembeli.

”Melihat antusiasme dari para pedagang, kami pun mengagendakan kontes ini sebagai kegiatan tahunan. Pelaksanaannya, kami akan bekerja sama dengan Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kalsel dan Kementerian Pariwisata,” ujarnya.

Kepala Dinas Pemuda Olahraga Kebudayaan dan Pariwisata Kalsel Mohandas Herno Hendrawan, yang turut hadir dalam kegiatan itu, menyatakan, pihaknya mendukung dan mengapresiasi kegiatan promosi wisata itu.

”Ini salah satu bentuk promosi destinasi wisata Pasar Terapung Lok Baintan,” ujarnya.

Menurut Mohandas, kegiatan semacam kontes jukung hias perlu dilaksanakan terus dan dikemas secara menarik. Sebab, promosi destinasi wisata memang harus disertai dengan berbagai kegiatan yang menarik.

”Harapan kami, obyek wisata Pasar Terapung Lok Baintan semakin dikenal. Apalagi, pasar terapung sudah ditetapkan sebagai warisan budaya tak benda dari Kalsel pada 20 September lalu. Warisan ini harus dipertahankan dan dibesarkan,” ujarnya.

Target naik

Dengan gencarnya promosi pariwisata Kalsel, Mohandas berharap daerahnya dapat berkontribusi dalam peningkatan kunjungan wisatawan di Indonesia.

Apalagi, Kementerian Pariwisata sedang berupaya meningkatkan kunjungan wisatawan Nusantara dari 250 juta pergerakan wisatawan per tahun menjadi 275 juta pada 2019.

”Di Kalsel, kunjungan wisatawan Nusantara baru sekitar 530.000 per tahun. Oleh karena itu, kami berharap ada kenaikan, paling tidak bisa satu juta per tahun pada 2019,” katanya.

Saat ini, ada tiga destinasi wisata di Kalsel yang ditetapkan Kementerian Pariwisata, yaitu Kota Banjarmasin dan sekitarnya, Kota Martapura di Kabupaten Banjar dan sekitarnya, serta kawasan strategis pariwisata nasional di Loksado, Kabupaten Hulu Sungai Selatan. (JUM)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com