Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelesir Hemat ke Jepang

Kompas.com - 27/10/2015, 17:19 WIB

Jadi, sebaiknya pilih penginapan yang hanya menyediakan tempat tidur. Ada banyak pilihan penginapan seperti itu di berbagai penjuru Jepang. Penginapan sekadar untuk meluruskan punggung setelah seharian pelesir dan menitip barang selama jalan-jalan.

Tarif penginapan di Tokyo memang bisa luar biasa mahal jika memilih di Ginza atau Marunouchi yang bertetangga dengan kompleks Istana Kekaisaran Tokyo. Sewa kamar paling murah di kawasan itu Rp 2 juta per malam.

Jika bersedia bergeser sedikit ke pinggiran, harga kamar bisa ditekan lebih dari separuh. Bahkan, hingga 90 persen lebih murah jika bersedia menyewa tempat tidur saja. Harganya bisa Rp 200.000 per malam.

Pilihan lain soal kamar adalah dengan menyewa bersama. Bisa dengan orang yang dikenal, bisa juga dengan orang yang sama sekali asing. Ada banyak laman internet yang menawarkan sewa kamar bersama. Jika kebetulan sekamar dengan orang asing, anggaplah kesempatan mengenal orang dari negara dan kebudayaan lain.

Transportasi

Setelah urusan kamar selesai, tinggal memikirkan transportasi selama di Jepang. Pilihan paling rasional adalah dengan naik kereta atau sepeda. Bisa juga mengombinasikan kereta dan sepeda. Ada banyak tempat persewaan sepeda di Jepang.

Lupakan taksi, kecuali membawa segepok yen. Sebagai gambaran, dari Narita ke Tokyo butuh 25.000 yen dengan taksi. Dengan kereta, hanya perlu membayar maksimal 1.170 yen per orang.

Jika memutuskan naik kereta, sebaiknya punya tiket elektronik yang bisa dibeli di semua stasiun. Bisa memilih kartu Suica, Pasmo, atau merek lain yang dikeluarkan perusahaan-perusahaan kereta api Jepang. Semua jenis kartu bisa dipakai di hampir semua jenis kereta. Harga kartu baru rata-rata 2.000 yen atau sekitar Rp 224.000 (dengan catatan kurs 1 yen = Rp 112), 500 yen untuk deposit dan sisanya sebagai saldo.

Saldo dalam kartu itu tidak hanya bisa dipakai untuk membeli tiket kereta. Sebagian toko di Jepang menerima pembayaran dengan kartu itu. Dengan kartu, tak perlu repot mencari recehan saat harus membeli tiket atau aneka barang lain di toko. Juga tidak perlu khawatir kehilangan tiket kereta yang ukurannya tidak lebih besar dari plester luka.

Cukup tempelkan kartu ke pintu masuk dan keluar stasiun. Jaringan stasiun di Jepang tersebar cukup dekat ke hampir semua tempat wisata. Hanya perlu berjalan kaki kurang dari 1 kilometer dari stasiun ke berbagai tempat wisata.

Lupakan tempat wisata populer dan mahal selama di Jepang. Berbagai kuil dan kastil bisa disambangi secara gratis. Paling tidak bisa berfoto dari halamannya. Beragam tempat wisata tradisional dan tidak perlu tiket masuk ada di berbagai penjuru Jepang.

Oleh-oleh? Silakan mampir kawasan Asakusa atau Ueno di Tokyo. Di Ueno ada aneka makanan dan rempah Jepang, tepatnya di Pasar Ameyayo Kocho. Sementara di Asakusa ada pasar khusus aneka oleh-oleh khas Jepang. Sejumlah supermarket di berbagai tempat di Tokyo, Osaka, hingga Sapporo juga menyediakan aneka oleh-oleh khas Jepang.

Pelancong bisa mengecek sasaran tempat wisata melalui internet. Catat semua informasi itu dan susun jadwal perjalanan. Seperti sudah disinggung dalam tulisan ini, kunci perjalanan hemat ke Jepang adalah perencanaan matang. Dengan perencanaan matang, total biaya pelesir sepekan ke Jepang bisa dijaga maksimal Rp 15 juta per orang.

Selain menjaga anggaran tak membengkak, jadwal perjalanan, tiket pergi-pulang, serta tempat menginap dibutuhkan untuk pengurusan visa. Informasi pengurusan visa dilihat di laman resmi Kedutaan Besar Jepang. Selamat melancong..

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com