Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Kompas.com - 17/11/2015, 18:07 WIB
Wahyu Adityo Prodjo

Penulis

JAKARTA, KOMPAS.com - Berbicara tentang pariwisata Indonesia, dari ujung barat hingga ujung timur menawarkan berbagai atraksi wisata yang dapat dinikmati. Mulai dari menyelam, mendaki gunung, bercengkerama dengan penduduk lokal, berbelanja cenderamata asli daerah, atau hanya sekedar menikmati suasana pantai.

Semua terangkum menjadi jenis-jenis wisata seperti wisata sejarah, wisata alam, wisata religi, dan jenis-jenis wisata lain. Beragam atraksi-atraksi wisata tersebut dapat dinikmati secara gratis tanpa mengeluarkan biaya.

Pasalnya, Kompasiana bersama Kementerian Pariwisata mengadakan kompetisi blog dan video yang bertema "Kompasiana Blogtrip: Pesona Indonesia bersama Kementerian Pariwisata."

Jenis kompetisi yang dilombakan terdapat dua jenis yakni blog dan video. Pada kategori blog, terdapat tiga subtema lomba yakni Pesona Bahari, Pesona Eco-Resort, dan Pesona Budaya. Untuk kategori blog, periode lomba sudah lewat.

Namun Anda dapat mencoba mengikuti lomba video untuk mendapatkan kesempatan wisata ke Pulau Komodo dan Labuan Bajo. Untuk mengikuti lomba video, periode dimulai pada 15 Oktober-25 November 2015.

Isi video yang dikirimkan dapat berupa keindahan alam, keragaman kuliner, maupun kebudayaan yang ada di Indonesia. Logo dan jingle Pesona Indonesia pun harus turut dicantumkan dalam video tersebut.

Untuk informasi lebih lanjut, Anda dapat membaca pada link http://www.indonesia.travel/pesonaindonesia/index.php. (*)

Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.

Video rekomendasi
Video lainnya


Rekomendasi untuk anda

Terkini Lainnya

Dana Kepariwisataan Ditargetkan Beroperasi pada Pertengahan 2024

Dana Kepariwisataan Ditargetkan Beroperasi pada Pertengahan 2024

Travel Update
Malaysia Masih Urutan 1 Negara Penyumbang Wisman Terbanyak ke Indonesia

Malaysia Masih Urutan 1 Negara Penyumbang Wisman Terbanyak ke Indonesia

Travel Update
Legenda Bukit Batu Garudo di Pesisir Selatan, Konon dari Burung Garuda yang Mati

Legenda Bukit Batu Garudo di Pesisir Selatan, Konon dari Burung Garuda yang Mati

Travel Update
Harga Tiket DTW Ulun Danu Beratan Naik mulai 1 Januari 2024

Harga Tiket DTW Ulun Danu Beratan Naik mulai 1 Januari 2024

Travel Update
Indahnya Panorama bagai Surga di Puncak Bukit Batu Garudo, Pesisir Selatan

Indahnya Panorama bagai Surga di Puncak Bukit Batu Garudo, Pesisir Selatan

Jalan Jalan
Harga Tiket Pesawat Jakarta-Solo PP Desember 2023, mulai Rp 746.000

Harga Tiket Pesawat Jakarta-Solo PP Desember 2023, mulai Rp 746.000

Travel Update
Rute ke Jembatan Akar di Sayegan, Sekitar 30 Menit dari Tugu Jogja

Rute ke Jembatan Akar di Sayegan, Sekitar 30 Menit dari Tugu Jogja

Travel Tips
Sunrise Hill Bandungan: Harga Tiket, Jam Buka, dan Daya Tarik 

Sunrise Hill Bandungan: Harga Tiket, Jam Buka, dan Daya Tarik 

Jalan Jalan
Keindahan Jalan Raya Penelokan Kintamani, Lokasi Minimarket dengan Panorama Indah di Bali

Keindahan Jalan Raya Penelokan Kintamani, Lokasi Minimarket dengan Panorama Indah di Bali

Jalan Jalan
Jembatan Akar di Sayegan Yogyakarta, Spot Estetis untuk Foto

Jembatan Akar di Sayegan Yogyakarta, Spot Estetis untuk Foto

Jalan Jalan
Sandiaga Targetkan 200-250 Juta Pergerakan Wisnus Saat Nataru 2024

Sandiaga Targetkan 200-250 Juta Pergerakan Wisnus Saat Nataru 2024

Travel Update
Penumpang KRL di Stasiun Tugu Yogyakarta Kini Punya Pintu Keluar-Masuk Khusus

Penumpang KRL di Stasiun Tugu Yogyakarta Kini Punya Pintu Keluar-Masuk Khusus

Travel Update
Gunung Marapi Meletus, Sandiaga Optimistis Wisata Minat Khusus Tidak Terdampak

Gunung Marapi Meletus, Sandiaga Optimistis Wisata Minat Khusus Tidak Terdampak

Travel Update
6 Tempat Glamping di Semarang buat Liburan Akhir Tahun 

6 Tempat Glamping di Semarang buat Liburan Akhir Tahun 

Jalan Jalan
Mengapa Masih Ada Pendakian Saat Gunung Marapi Meletus?

Mengapa Masih Ada Pendakian Saat Gunung Marapi Meletus?

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Lengkapi Profil
Lengkapi Profil

Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.

Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com