VALENCIA, KOMPAS.com - Melancong ke Spanyol, kurang seru kalau tak mencicipi paella (dibaca paeiya). Dilihat sekilas, makanan ini ada yang menyebutnya sebagai nasi goreng-nya Spanyol.
Kalau menyebut nama nasi goreng, biasanya di wajan atau penggorengan dituangkan minyak goreng dan lantas bumbu-bumbu dimasukkan. Setelah diaduk-aduk, lalu masukkan nasi sesuai kebutuhan. Berikutnya nasi dan bumbu diaduk sesuai selera, apakah ingin nasi agak kering atau sedang.
Namun untuk memasak paella sedikit berbeda. Perbedaan ini yang membuat rombongan media dari Indonesia dan Malaysia peserta famtrip yang diundang Pariwisata Spanyol bersama Turkish Airlines sangat antusias mengikuti cooking class memasak paella.
Di jadwal hari itu, pukul 13.45 rombongan akan mengikuti Valencian Paella Masterclass di Escuela de Arroces y Paella Valenciana.
Tak perlu berlama-lama memasuki gang-gang di kota ini yang terlihat bersih dan terawat. "Ini tempatnya," kata Miguel sambil mengajak rombongan memasuki restoran tersebut yang mengklaim sebagai "paella specialist" itu.
"Selamat datang, silakan masuk," katanya.
Ternyata restoran ini memiliki sesi mengajak tamu memasak paella. Sesuai dengan nama kotanya, paella yang akan dimasak pun adalah Paella Valenciana.
"Ayo, siapa yang mulai memasak duluan," kata Benito dengan suaranya yang nyaring sambil mengulurkan celemek untuk dipakai peserta.
Sebelum mulai memasak, Benito membeberkan sejarah paella di Spanyol. Setiap rumah tangga di Spanyol pada akhir pekan memiliki kebiasaan kumpul bersama keluarga dan memasak paella untuk disantap bersama-sama.
Paella Valenciana merupakan salah satu varian paella yang terdiri dari nasi, sayuran hijau, daging (bisa daging kelinci, daging ayam, siput), serta kacang-kacangan.
Di samping wajan sudah tersedia minyak zaitun atau olive oil. Benito meminta peserta menghidupkan kompor gas dan selanjutnya menuangkan minyak zaitun.
Demikian pula Charity Ann Francisco -- biasa disapa Chet -- selaku Media and Public Relation South East Asia, Australia and New Zealand tak canggung-canggung membolak-balik daging ayam dan kelinci agar matang secara merata.
Sembari menggoreng, kacang polong disiapkan. "Tunggu dulu, kacang jangan langsung dimasukkan," kata Benito karena melihat salah satu peserta terlalu bersemangat untuk memasukkan kacang tersebut.
Setelah masukkan bumbu, kacang, siput, dan sayuran, seluruhnya diaduk-aduk secara merata. "Begini cara mengaduk yang benar," kata Benito sambil mengaduk-aduk daging ayam, kelinci, siput, dan sayuran yang ada di penggorengan.
Selanjutnya, dimasukkan air dan merendam campuran tadi. Begitu air sudah mendidih, berikutnya dimasukkan nasi ke dalamnya dan diaduk-aduk lagi. Peserta pun diminta kembali ke meja makan sembari menunggu proses pematangan paella.
Benito memberikan contoh kepada peserta cooking class mendekatkan wajah ke dekat wajan dan mengibas-ibaskan tangan untuk mencium aroma paella. "Harum kan?" katanya.
Satu demi satu wajan berisi paella lantas dipindahkan ke meja makan. Peserta cooking class tanpa perlu menunggu lama langsung menyantap paella di penggorengan. Tradisi di Spanyol, menyantap paella masih hangat di penggorengan beramai-ramai terasa nikmat.
Paella yang dimasak kali ini memang sesuai dengan selera para peserta famtrip. "Enak, sesuai selera kita. Bumbunya terasa banget," tutur seorang jurnalis dari Jakarta.
"Ini bukti bahwa Anda pernah ke mari dan memasak paella. Semoga berkesan," kata Benito dengan senyum ramahnya.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.