Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Pelesir ke Kolaka, Pemuda KNPI Siap Jadi Pemandu Wisata

Kompas.com - 17/12/2015, 08:12 WIB
Kontributor Kolaka, Suparman Sultan

Penulis

KOLAKA, KOMPAS.com - Komite Nasional Pemuda Indonesia (KNPI) Kota Kolaka, Sulawesi Tenggara mulai tahun 2016 akan ikut berkontribusi memajukan pariwisata di Kolaka.

Ketua KNPI Kolaka, Akbar Dili menjelaskan bahwa kontribusi yang dimaksud adalah membantu Pemerintah Kolaka mempromosikan potensi wisata secara luas dan merata.

"Kami sebagai pemuda akan lebih aktif lagi dalam mempromosikan potensi wisata. Caranya bisa secara online lewat media sosial atau di setiap pertemuan baik itu regional Sulawesi, nasional dan internasional. Hal ini pastinya sangat penting untuk dilakukan mengingat potensi wisata di Kota Kolaka sangat banyak. Mulai dari wisata budaya, sejarah, termasuk wisata kuliner," katanya, di Kolaka, Rabu (16/12/2015).

Akbar menjelaskan, pemuda KNPI pun siap menjadi guide atau pemandu wisata bagi para wisatawan dalam dan luar negeri.

"Yang mau wisata ke Kota Kolaka tidak perlu takut sebab dari segi keamanan pihak keamanan akan menjamin hal itu. Terlebih lagi kami siap menjadi guide atau pendamping bagi wisatawan. Hal ini akan memudahkan para wisatawan dari segi efisiensi waktu. Artinya tidak ada waktu yang terbuang percuma," katanya.

KOMPAS.COM/SUPARMAN SULTAN Salah satu spot pengambilan foto bagi anda yang gemar mengabadikan keindahan alam yakni Tanjung Pulau Bintang, di Kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara,
Menurut Akbar, dalam pendampingan yang akan dilakukan oleh pemuda KNPI, para wisatawan tidak perlu ragu.

"Sebab yang tergabung dalam organisasi ini dari berbagai latar belakang. Misalnya teman-teman pecinta alam yang sudah sering mendampingi tamu dari luar negeri, sering mendampingi LIPI dalam penelitian bahkan kami juga punya pemerhati sejarah dan budaya. Semua ini saya rasa akan cukup membantu wisatawan," ujarnya.

Secara terpisah, anggota DPRD Kolaka, Musdalim Zakkir menjelaskan inisiasi dari pemuda KNPI ini perlu mendapat respon positif dari seluruh pihak sebab dalam mengembangkan pariwisata butuh keterlibatan seluruh pihak.

"Ini sangat luar biasa. Kebetulan di DPRD saya di Komisi I yang juga membidangi masalah pariwisata. Hal ini akan kami sampaikan kepada pihak terkait. Kalau pariwisata bisa dikelola dengan baik maka perekonomian masyarakat dapat terangkat," katanya.

Musdalim menegaskan dengan potensi wisata yang dimiliki, Kota Kolaka sangat potensial menjadi destinasi wisata baru di Indonesia.

KOMPAS.COM/SUPARMAN SULTAN Salah satu jenis makanan umbi-umbian yang disajikan di Kabupaten Kolaka Utara, Sulawesi Tenggara sebagai wisata kuliner. Yang menarik adalah 'One Day No Rice' atau satu hari tanpa nasi. Anda bisa menikmati seharian berbagai menu masakan tanpa bahan dasar beras.
"Yang belum digarap saat ini adalah wisata sejarah. Peninggalan Jepang banyak di Kolaka. Mulai dari kuburan Kapten Kabasima, dia ini perwira Jepang zaman Perang Dunia II yang membelot membatu pejuang pribumi di Kolaka berperang. Ada juga cerobong asap di pabrik tambang sebagai bukti pembangunan tentara Jepang. Ada bunker dan pesawat tempur Jepang di dasar laut. Ini semua potensi yang luar biasa," katanya.

Selama ini Kota Kolaka lebih dikenal dengan penghasil nikel. Tetapi dari aspek pariwisata, tambah Musdalim, Kota Kolaka dapat bersaing dengan daerah lain. Keterlibatan pemuda KNPI diharapkan dapat mengangkat obyek wisata Kota Kolaka di mancanegara.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Ketua PHRI Sebut Perkembangan MICE di IKN Masih Butuh Waktu Lama

Travel Update
Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Astindo Nilai Pariwisata di Daerah Masih Terkendala Bahasa Asing

Travel Update
Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Kereta Api Lodaya Gunakan Kereta Eksekutif dan Ekonomi Stainless Steel New Generation Mulai 1 Mei 2024

Travel Update
Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Deal With Ascott 2024 Digelar Hari Ini, Ada Lebih dari 60 Properti Hotel

Travel Update
4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

4 Tempat Wisata Indoor di Kota Malang, Alternatif Berlibur Saat Hujan

Jalan Jalan
3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

3 Penginapan di Rumpin Bogor, Dekat Wisata Favorit Keluarga

Hotel Story
Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Pendakian Rinjani 3 Hari 2 Malam via Sembalun – Torean, Perjuangan Menggapai Atap NTB

Jalan Jalan
Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Rekomendasi 5 Waterpark di Tangerang, Harga mulai Rp 20.000

Jalan Jalan
Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Tips Pilih Kursi dan Cara Hindari Mual di Pesawat

Travel Tips
4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

4 Playground di Tangerang, Bisa Pilih Indoor atau Outdoor

Jalan Jalan
Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Tradisi Syawalan di Klaten, Silaturahmi Sekaligus Melestarikan Budaya dan Tradisi

Jalan Jalan
Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Aktivitas Seru di World of Wonders Tangerang, Bisa Nonton 4D

Jalan Jalan
Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Cara ke Pasar Senen Naik KRL dan Transjakarta, buat yang Mau Thrifting

Travel Tips
8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

8 Tips Kemah, dari Barang Wajib DIbawa hingga Cegah Badan Capek

Travel Tips
Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Harga Tiket Candi Borobudur April 2024 dan Cara Belinya

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com