Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

ASDP Siap Serahkan Pusat Sejarah Kota Kolaka

Kompas.com - 14/04/2015, 15:53 WIB
Kontributor Kolaka, Suparman Sultan

Penulis

KOLAKA, KOMPAS.com - Pusat pemerintahan pertama di kota Kolaka, Sulawesi Tenggara atau yang saat ini lebih akrab dengan nama kompleks ASDP Kolaka, sebentar lagi akan kembali menjadi aset daerah Pemda Kolaka. Hal ini ditegaskan oleh Kabag Humas Pemda Kolaka, Arnan Amri.

Lewat pesan singkatnya melalui obrolan media sosial, Arnan mengatakan Bupati Kolaka Ahmad Safei memang menjadikan agenda utama kembali pusat sejarah pemerintahan di Kolaka. “Di dalam kompleks itu ada sejumlah bangunan yang memang penuh dengan sejarah, baik itu sejarah perjuangan, budaya bahkan pemerintahan. Ini yang akan kembali dimiliki oleh Kolaka," katanya di Kolaka, Selasa (14/4/2015).

Dia memaparkan Bupati Kolaka telah melakukan pertemuan dengan petinggi ASDP di Jakarta, yaitu Fattah Tapobroto dan respon dari ASDP sangat positif yang memberikan sinyal akan berpindah tangannya kompleks tersebut. “Yang ditemui ini langsung Direktur Keuangan ASDP pusat, pak Fattah Tapobroto ini. Respons sangat baik. Beliau mengatakan kalau memang semua bangunan yang ada di dalam kompleks itu adalah bukti sejarah yang tidak bisa diabaikan,” katanya.

Kompleks yang dimaksud ini adalah terdiri dari bangunan rumah jabatan dan kantor pertama Bupati Kolaka pada akhir tahun 50-an. Selain itu ada juga rumah penjara zaman penjajahan serta masih banyak bangunan bersejarah lainnya. “Dengan nilai sejarah itulah kita jadikan pertimbangan khusus untuk segera diambil kembali. Dan bupati sudah memulai hal ini. Bupati berkeinginan jika hal itu sudah selesai maka kompleks ini nantinya akan dijadikan pusat sejarah kota Kolaka,” tegasnya.

Kenapa dikatakan sebagai pusat sejarah, berikut penjelasan pemerhati sejarah di Kota Kolaka, Andi Adha Aryad. Kata dia selain sejumlah peristiwa penting terjadi di kompoleks tersebut, jalannya roda pemerintah Jepang di Kolaka pada tahun 1943 juga dikendalikan dari wilayah itu.

“Kantor tersebut pernah digunakan sebagai tempat berkantor Pemerintah Jepang Kootakan 1943. Kawasan eks kator/rujab Bupati dikelola ASDP sejak tahun 1983 di zaman Bupati Sangkala Manomang. Termasuk kantor Silewatang/Bincara Ngapa. Begitu pun dalam sejarah Kolaka juga menjadi kantor juru tulis atau Bokeo (Raja) Indumo,” katanya.

Menurut Andi, satu bulan setelah kemerdekaan yakni tanggal 17 September 1945 di bawah kepala pemerintahan negeri Andi Kasim, di tempat itu dikibarkan bendera Merah Putih. Bahkan sebelum H. Yacob Silondae dilantik sebagai Bupati KD TK II Kolaka pertama pada tanggal 29 Februari, di tempat tersebut berkantor KPN Kongoasa dan Wedana Abunawas.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Desa Wisata di Spanyol Binibeca Vell Terancam Ditutup Akibat Lonjakan Jumlah Wisatawan

Travel Update
Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Naik Whoosh, Dapat Diskon dan Gratis Masuk 12 Tempat Wisata di Bandung

Travel Update
7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

7 Hotel Dekat Bandara Ngurah Rai Bali, Ada yang Jaraknya 850 Meter

Hotel Story
6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com