Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Cirebon, Pelarian Baru bagi Warga Jakarta

Kompas.com - 08/01/2016, 10:16 WIB

Biasanya nyadran ini dilakukan mendekati bulan puasa. Tidak heran jika menjelang bulan Puasa, jumlah pengunjung di makam Gunung Jati semakin membeludak.

Di situ pengunjung yang datang tidak hanya mereka yang beragam Islam, tetapi juga mereka yang beragama Buddha dan Khonghucu dari etnis Tionghoa.

Kedatangan mereka adalah untuk menziarahi makam Ong Tien. Untuk menziarahi Ong Tien disediakan tempat khusus, yakni di sebelah barat serambi depan kompleks pemakaman Sunan Gunung Jati.

Di dalam kompleks pemakaman itu berdiri sebuah masjid yang semua tiangnya terbuat dari kayu. Nama masjid itu adalah Dog Jumeneng atau kini disebut Masjid Agung Sunan Gunung Jati.

Ada juga Gedung Jimat tempat menyimpan banyak guci-guci keramik kuno dari zaman Dinasti Ming Tiongkok dari abad ke-14-17, juga keramik dari Eropa, terutama dari negara Belanda. Sebagian keramik ditempatkan sebagai pajangan, menempel pada dinding bangunan makam.

Jadi dalam sehari, Anda akan bisa mendapatkan begitu banyak kisah sejarah dari satu kota bernama Cirebon. (Lusiana Indriasari)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com