Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tradisi Pantang dan Puasa sebelum Membersihkan Patung Dewi Samudera

Kompas.com - 04/02/2016, 20:27 WIB
Kontributor Pontianak, Yohanes Kurnia Irawan

Penulis

Sebelum wihara tersebut berdiri, diklaim pada tahun 1673 pot atau wadah dupa (gaharu) sudah ada di Pontianak. Kemudian, lonceng yang berada di dalam komplek wihara tersebut diklaim sudah ada sejak tahun 1789.

Sejak dibangun pada tahun 1906 dengan menggabungkan tiga kelenteng, wihara tersebut baru direhab pada tahun 1990. Hampir sebagian kayu, ornamen, dan pelengkap yang ada di dalam wihara tersebut masih seperti aslinya sebelum dipugar.

Dalam kepercayaan, setiap tanggal 24 bulan 12 imlek, Dewa-Dewi yang berada di vihara tersebut kembali ke langit. Selama sepuluh hari berada di langit, Dewa-Dewi tersebut dipercaya kembali ke bumi pada tanggal 4 bulan 1 Imlek.

"Pada saat Imlek, semua datang merayakan Imlek dan berdoa. Dewa masih berada di langit. Meski tidak berada di bumi, namun Dewa melihat semua doa dan permohonan dari atas langit," jelas Gunawan.

Tahun Monyet Api diharapkan lebih baik daripada tahun Kambing sebelumnya. Dalam perspektif Gunawan, tahun Monyet diprediksi lebih baik daripada Kambing.

"Tahun Monyet mungkin ada kemajuan, dibanding kambing. Monyet bisa naik pohon, loncat-loncat, sedangkan kambing kan hanya di bawah, di atas tanah," kata Gunawan mengakhiri ceritanya.

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com