Mereka mengklaim bahwa sejak turun temurun, umat Buddha yang bersembahyang di Vihara Dharmayana, Jalan Blambangan Kuta, ini menggunakan tradisi Bali.
"Sudah sejak turun temurun memang tradisinya di wihara ini ya seperti ini. Ada tradisi Hindunya. Kan lihat ada canang, penjor, banten dan lainnya," kata Sudarmi di Kuta, Badung, Bali, Minggu (7/2/2016).
Banten ini berupa canang atau persembahan aneka bunga yang ditempatkan di rangkaian janur dan banten (sesaji) buah seperti, juga terlihat puluhan gebogan (susunan buah yang tertata) di beberapa titik wihara.
Yang menariknya lagi, tidak hanya sarana persembahyangan saja yang memasukkan unsur Hindu, tapi sebagian mereka juga berpakaian adat Bali, khususnya wanita seperti mengenakan kain panjang, kebaya dan mengikatkan selendang di lingkaran pinggangnya.
"Ya sudah biasa di sini banyak yang menggunakan pakaian adat Bali. Kita kan orang Bali juga," kata Via.
Seperti memasang "penjor" atau bambu melengkung dirangkai dengan janur dan bunga yang biasanya digunakan umat Hindu saat acara perayaan keagamaan atau acara resepsi.
Selain itu juga dipasang beberapa gantungan berupa rangkaian janur yang dinamakan "sampian". Sampian dipasang tepat di atas pintu baik pintu gerbang maupun pojokan bangunan wihara.
Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.