Ia mengatakan di Sabang, Kamis (11/2/2016), peninggalan sejarah seperti bunker dan benteng peninggalan Jepang serta situs-situs bangunan kolonial Belanda yang sebenarnya dapat dijadikan sebagai salah satu objek wisata sejarah.
"Peninggalan-peninggalan sejarah seperti itu, ternyata belum digarap secara serius padahal bisa dijadikan obyek wisata yang nantinya juga akan memperoleh dukungan secara internasional baik bagi para wisatawan maupun dari negara itu sendiri," ujarnya.
Menurut Fauzi, untuk meningkatkan pengembangan kawasan wisata di Sabang selain kawasan bahari tapi juga harus dilakukan dari berbagai sektor lainya termasuk misalnya pengembangan wisata sejarah.
Selain wisata sejarah, lanjut Fauzi, Sabang juga bisa mengembangkan wisata religi dan wisata yacht (kapal layar) serta kawasan wisata olahraga, hingga seluruh elemen dan potensi kawasan wisata di pulau terluar Indonesia itu dapat tereksplorasi dengan maksimal.
"Daya tarik kawasan wisata Kota Sabang ini yang menjadi salah satu daerah destinasi wisata internasional memang sangat luar biasa hingga tidak hanya dari sektor wisata bahari, namun potensi lainnya juga bisa digarap secara maksimal," ujarnya.
Ia juga menjelaskan saat ini BPKS sudah menggelar atau melaksanakan berbagai agenda pariwisata seperti launching Meseum Sabang, Sabang Green,dan Sabang Marine Festival yang diikuti sekitar 20 yacht dari seluruh penjuru dunia seperti Perancis, German, Polandia, Brasil, Belanda, dan beberapa negara lainnya.