"Terkait guguran awan panas, status pendakian memang sedang ditutup sejak 4 Januari 2016. Kondisi jalur pendakian steril dari pendaki," kata Kepala Balai Besar Taman Nasional Bromo Tengger Semeru, Ayu Dewi Utari saat dikonfirmasi KompasTravel melalui telepon dari Jakarta, Sabtu (13/2/2016) pagi.
Ayu mengatakan guguran awan panas tersebut mengarah ke arah selatan dari Gunung Semeru yakni Sungai Besuk Sat dan Sungai Kembar di Lumajang.
Hingga saat ini, berdasarkan pantauan Ayu, guguran awan panas tersebut sudah selesai. "Pendakian saat ini masih ditutup. Nanti kira-kira akhir Maret atau April akan dibuka," katanya.
Ayu juga mengimbau para pendaki tidak nekat datang ke Gunung Semeru saat waktu penutupan.
Menurut Ayu, pendaki juga diimbau tidak mendaki ke puncak Mahameru karena mengingat Gunung Semeru masih tergolong aktif. "Kita lakukan penutupan karena alasan keamanan, kenyamanan untuk pendaki dan konservasi gunung," pungkasnya.
Sebelumnya, Kepala Badan Nasional Penanggulangan Bencana, Sutopo Purwo Nugroho via akun media sosial @Sutopo_Nugroho, melaporkan guguran lava sepanjang 1 kilometer Gunung Semeru terjadi pada Jumat (12/2/2016) pukul 06.30 WIB. Status Gunung Semeru yakni tetap waspada dan kondisi terpantau aman.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.