Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Berlabuh di Pantai Labuana, Donggala

Kompas.com - 02/03/2016, 17:39 WIB
Karena terletak di kampung nelayan, pengunjung bisa menikmati aktivitas harian nelayan atau bahkan turut mengambil bagian di dalamnya. Pengunjung dapat ikut nelayan mengeluarkan ikan dari jala yang ditebar tak jauh dari pantai.

”Ini wisata yang komplet. Pengunjung dan nelayan bisa berinteraksi. Kalau lokasi ini dikembangkan dengan baik, semua itu bisa dikemas dengan menarik. Perekonomian di sini pasti berkembang,” ujar Abdian Rachman (27), pemuda Balaesang.

Pantai Labuana mulai ramai dikunjungi satu tahun belakangan ini. Pengunjung mendapatkan informasi awal di media sosial, lalu tersebar dari mulut ke mulut.

Penduduk setempat pun menyambut perubahan di desa mereka itu. Sejak Pantai Labuana dikunjungi, mereka membuka kios yang menjual air minum kemasan, nasi, dan es kelapa muda.

Ikan segar sangat mudah didapat di tempat dengan harga yang murah. Kios-kios juga menjual arang kalau pengunjung ingin memanggang ikan. Hingga saat ini, obyek wisata itu dikelola pemerintah desa. Tarif sekali masuk ke tempat itu Rp 3.000 dan Rp 5.000 untuk setiap pengunjung beroda dua dan empat.

Di lokasi parkir, pengunjung harus merogoh kocek lagi untuk sewa parkir sepeda motor Rp 2.000 dan mobil Rp 3.000. Retribusi masuk dilengkapi dengan karcis yang ditandatangani kepala desa, sementara kutipan uang parkir tanpa keterangan tertulis.

Fasilitas dan akses

Namun, Pantai Labuana belum dilengkapi dengan fasilitas standar. Hanya ada dua kamar kecil. Belum ada bungalo atau semacamnya sebagai tempat wisatawan bersantai ria sambil menikmati hawa pesisir.

Dari segi akses, jalur ke tempat wisata itu perlu segera ditata. Tempat ini berjarak sekitar 5 kilometer dari jalur Trans-Sulawesi poros Palu-Tolitoli, Kabupaten Tolitoli.

Hampir separuh rute yang menyisir pantai itu masih berupa jalan tanah. Ada dua titik yang cukup membahayakan pengendara, berupa tanjakan dan turunan
sejauh 50 meter. Jalan agaknya sulit dilintasi kalau hujan turun.

Kepala Dinas Pariwisata dan Ekonomi Kreatif Kabupaten Donggala M Sadjuan menyatakan, sejumlah titik di pantai barat, termasuk Pantai Labuana, sedang dipetakan untuk dikembangkan menjadi destinasi wisata. Obyek wisata nantinya dikembangkan, baik oleh desa setempat maupun pihak ketiga yang kompeten.

”Pesisir pantai barat memang berpotensi untuk pengembangan wisata. Ini ada dalam agenda kami. Kami juga akan menyiapkan masyarakat setempat agar mereka tidak hanya menjadi penonton, tetapi juga pelaku utama wisata,” ujar Sadjuan. (Videl Jemali)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

6 Taman untuk Piknik di Jakarta, Liburan Hemat Bujet

Jalan Jalan
7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

7 Taman Gratis di Yogyakarta, Datang Sore Hari Saat Tidak Terik

Jalan Jalan
Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Istana Kepresidenan Yogyakarta Dibuka untuk Umum, Simak Caranya

Travel Update
Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Jadwal Kereta Cepat Whoosh Mei 2024

Travel Update
Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Cara Berkunjung ke Museum Batik Indonesia, Masuknya Gratis

Travel Tips
Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Amsterdam Ambil Langkah Tegas untuk Atasi Dampak Negatif Overtourism

Travel Update
Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Perayaan Hari Tri Suci Waisak 2024 di Borobudur, Ada Bhikku Thudong hingga Pelepasan Lampion

Travel Update
Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Destinasi Wisata Rawan Copet di Eropa, Ternyata Ada Italia

Jalan Jalan
Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Kenaikan Okupansi Hotel di Kota Batu Tidak Signifikan Saat Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus

Travel Update
KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

KA Bandara YIA Tambah 8 Perjalanan Saat Long Weekend Kenaikan Yesus Kristus, Simak Jadwalnya

Travel Update
Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Kekeringan Parah Ancam Sejumlah Destinasi Wisata Populer di Thailand

Travel Update
Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Libur Panjang Kenaikan Yesus Kristus, Kunjungan Wisatawan ke Kota Batu Naik

Travel Update
Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Bangka Bonsai Festival Digelar Sepekan di Museum Timah Indonesia

Travel Update
Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Cara ke Tebing Keraton Bandung Pakai Angkot, Turun di Tahura

Jalan Jalan
Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Kemenparekraf Dorong Parekraf di Bogor Lewat FIFTY, Ada Bantuan Modal

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com