Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tetirah di Bukit Sakral

Kompas.com - 16/03/2016, 14:20 WIB
Penamaannya pernah berganti-ganti sampai akhirnya pada 1901, namanya abadi menjadi King’s Park (Taman Raja) untuk menghormati penobatan raja Inggris, King Edward VII, pada tahun itu.

Namun, di taman hutan itu, sampai hari ini upacara dan syukuran menurut tradisi Aborigin dan Nyoongar terus berlangsung sepanjang tahun.

Dari 400,6 hektar luas taman kota ini, dua pertiganya tetap berupa semak belantara, yang terdiri dari 3.000 spesies tanaman serta dihuni 80-an spesies burung, 20 spesies reptil, dan lebih dari 200 jenis tanaman jamur.

Di taman ini pula didirikan lebih dari 50 monumen dan bangunan untuk menghormati orang-orang yang berjasa.

Saking luasnya taman ini, Anda bisa menyusurinya dengan bermobil, bersepeda, atau berjalan kaki. Foto-foto prewed dan orang dengan pakaian aduhai menjadi pemandangan lumrah.

Keluarga yang bercengkerama menggelar tikar, memarkir kereta dorong bayi, lalu bersantap bersama. Bocah-bocah berlarian bermain bola dan mahasiswa bergelimpangan sambil membaca buku atau pacaran—tidak dilarang asal tak merusak taman.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com