Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Tetirah di Bukit Sakral

Kompas.com - 16/03/2016, 14:20 WIB
Dari perbukitan King’s Park yang berada di bibir Sungai Swan itu, orang bisa melihat firdaus baru di seberang sana: gedung-gedung gede perkantoran, hotel, pabrik, pelabuhan, kapal-kapal pesiar, dan kawasan wisata Perth yang cemerlang dan sibuk sekali.

”Silakan, buatlah foto memori di sini. Anyone want to take picture?” kata Nana, nama panggilan Dr Greg Nannup, pemandu wisata kami dengan pakaian ala kawan-kawan Harry Potter.

Cucu salah satu pendiri King’s Park itu mengantar kami—undangan Program Experience Extraordinary, Tourism Australia—dengan tas besar hitam, topi laken coklat, kacamata riben, dan pakaian serba hitam.

Setelah isi tasnya yang besar dibuka, barulah kami tahu isinya berbagai tulang, kulit binatang, tameng, peralatan hidup suku purba, dan berjenis biji tanaman bagian dari legenda purba King’s Park.

Situs itu memang lestari dalam arti sebenarnya, yakni tetap sebagai kawasan semak belantara, situs sakral suku asli, dan kebun besar botani langka sebagaimana sejak awal diinginkan para pendirinya.

Mengapa disebut King’s Park? Nama asli yang diberikan suku Whadjuk Aborigin, ya, Goonininup atau Moora Katta tadi.

Halaman:
Video rekomendasi
Video lainnya


Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com