Melihat Kepala Garuda di Tengah Laut Belitung

Sang juru kemudi kemudian dengan sigap mengarahkan moncong perahu ke obyek wisata pertama yang pertama kami akan kunjungi.

Kala itu, KompasTravel bersama rekan-rekan wartawan pergi dalam rangka program Dwidayatour Media Trip: Gerhana Matahari Total.

(BACA: Kepanasan di SD Laskar Pelangi? Tenang, Wisatawan Bisa Pinjam Topi)

Pemandu wisata kami, Escape Jolly Barito mengatakan, perahu akan sejenak merapat ke dekat Pulau Batu Garuda. Namun, ia berkelakar perahu tak akan bisa merapat ke daratan.

"Kita hanya dari kejauhan. Coba ambil posisi di ujung perahu untuk berfoto. Yuk," ajak Escape kepada rekan wartawan.

(BACA: Begini Senangnya Bermain di Pulau Batu Berlayar...)

Benar saja bahwa perahu kami tak merapat. Beberapa perahu nelayan yang membawa wisatawan di dekat Pulau Batu Garuda juga tampak hanya mematikan mesin di sekitar pulau tanpa bisa merapat.

Satu persatu rekan wartawan mengambil foto di ujung perahu. Mereka tampak antusias mengambil gaya bak model ternama saat pemandu wisata kami mengarahkan gerak tubuh untuk diabadikan lewat lensa kamera.

Sekilas rasa penasaran timbul saat batu-batu granit yang kami lihat dinamakan dengan sebutan "Batu Garuda". Escape menyebutkan, formasi batu granit yang kami lihat sekilas terlihat membentuk kepala garuda.

"Itu lihat, batu yang membujur itu seperti kepala kan?" ujar Escape sambil tertawa.

Pulau Batu Garuda sendiri berada di tengah perairan laut Belitung. Di sekitar perjalanan selalu tampak formasi batuan granit yang tersebar hampir segala penjuru.

Di sekitar Pulau Batu Garuda, tampak wisatawan tak mau kehilangan waktu untuk mengabadikan momen dengan kamera. Mereka terlihat sibuk dengan alat untuk membekukan kenangan itu. "Memang di sini hanya bisa berfoto," jelasnya.

Pulau Batu Garuda terletak tak jauh dari Pantai Tanjung Kelayang. Wisatawan cukup menempuh kira-kira 20 menit dengan menggunakan perahu.

Pulau Batu Garuda dalam perjalanan kami adalah tujuan pertama kegiatan island hopping melihat fenomena alam gerhana matahari total. Selanjutnya, kami masih pergi menyusuri Pulau Lengkuas, Kepayang, Pasir, dan Batu Berlayar.