Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+

Lokomotif Uap Mak Itam Segera Beroperasi Lagi

Kompas.com - 10/05/2016, 22:09 WIB

PADANG, KOMPAS - Setelah rusak lebih dari tiga tahun, lokomotif uap Mak Itam di Kota Sawahlunto, Sumatera Barat, berhasil diperbaiki. PT Kereta Api Indonesia (Persero) menargetkan pada pertengahan 2016 lokomotif uap yang didatangkan dari Ambarawa, Jawa Tengah, pada 2008 itu bisa beroperasi kembali dan ikut menggairahkan pariwisata Kota Sawahlunto.

Mak Itam tidak beroperasi sejak Maret 2013. Rusaknya 12 pipa pemanas membuat tekanan uap yang dihasilkan dari pembakaran batubara tidak cukup menggerakkan roda lokomotif. Sejak saat itu, Mak Itam diistirahatkan di depo.

Hal itu berdampak langsung terhadap sektor pariwisata karena, baik wisatawan domestik maupun mancanegara, membatalkan kunjungan ke Sawahlunto setelah mengetahui Mak Itam rusak (Kompas, 26 Mei 2014).

Manajer Sarana PT KAI Divisi Regional (Divre) II Sumbar Dasrul di Padang, Senin (9/5/2016), mengatakan, perbaikan Mak Itam berlangsung sejak 28 Januari hingga 26 April lalu. Tim terdiri dari 4 teknisi asal Padang yang memiliki pengalaman bekerja di Mak Itam, 1 pengawas dari Ambarawa, dan 3 pembantu dari Pemerintah Kota Sawahlunto.

Dasrul mengatakan, total anggaran untuk perbaikan Mak Itam mencapai Rp 598 juta yang berasal dari Divisi Heritage dan Konservasi PT KAI. Pengerjaannya ditangani oleh vendor asal Medan, Sumatera Utara. Perbaikan tidak hanya pada pipa, tetapi juga sejumlah bagian penting, seperti sistem cerobong asap, dan sistem roda.

”Sekarang, status Mak Itam siap beroperasi. Pada 25 April lalu, tim sudah melakukan uji hidup dan uji gerak di dalam depo. Sementara pengujian baru dilakukan di sana karena jalur keluar dari depo ke rel belum ada,” kata Dasrul.

Pantauan Kompas pada Sabtu (7/5/2016), Mak Itam masih di deponya yang berada tidak jauh dari Museum Kereta Api Sawahlunto. Kondisinya lebih baik dari tahun-tahun sebelumnya dan lebih segar karena sudah dicat ulang. Depo yang ambruk juga sudah diperbaiki. Hanya saja, keretanya masih di luar depo dan akan segera diperbaiki.

Setelah perbaikan Mak Itam, kata Vice President PT KAI Divre II Sumbar Sulthon Hasanudin, tahap selanjutnya adalah pembenahan rel dan jembatan.

Pengerjaannya dikoordinasikan dengan Balai Teknik Direktorat Jenderal Perkeretapian Kementerian Perhubungan. Mengingat jalur dan jembatan sudah ada, pembenahan dilakukan tanpa perlu merombak total.

KOMPAS/HENDRA A SETYAWAN ILUSTRASI - Lokomotif uap Mak Itam menarik gerbong berisi pebalap dan ofisial yang berlaga di Tour de Singkarak 2012 menuju start etape pertama di Sawahlunto di tepian Danau Singkarak, Kabupaten Solok, Sumatera Barat, Minggu (3/6/2012). Etape pertama yang dilaksanakan 4 Juni, berlangsung di Sawahlunto menempuh jarak 77,6 kilometer.
”Selain itu, kami juga akan mengadakan pertemuan dengan Pemerintah Kota Sawahlunto untuk membicarakan lebih detail kerja sama pengelolaan Mak Itam. Targetnya, Juni ini sudah beroperasi,” kata Sulthon.

Dihubungi terpisah, Kepala Dinas Pariwisata dan Kebudayaan Sawahlunto Efriyanto mengatakan, keberhasilan perbaikan Mak Itam sangat berarti bagi mereka. Apalagi lokomotif uap tersebut menjadi ikon pariwisata Sawahlunto yang dikenal sebagai Kota Wisata Tambang.

”Setiap tahun, tercatat ada lebih dari 1.000 wisatawan, terutama mancanegara, yang membatalkan kunjungan ke Sawahlunto karena Mak Itam rusak. Sekarang, dengan kembalinya Mak Itam, kami berharap pariwisata Sawahlunto lebih bergairah lagi sehingga target satu juta wisatawan pada 2016 bisa tercapai. Tahun lalu, wisatawan yang datang ke Sawalunto sekitar 810.000 orang,” kata Efriyanto.

Dia mengatakan, jika sudah beroperasi, rute perjalanan wisata dengan Mak Itam yang akan ditawarkan ke wisatawan adalah dari Kota Sawahlunto menuju Danau Singkarak di Tanah Datar dan Solok. Tentu sebelum sampai ke sana diperlukan promosi untuk memperkenalkan kembali Mak Itam kepada masyarakat.

Ketua Umum Masyarakat Peduli Kereta Api Sumbar Kurnia Chalik optimistis kembalinya lokomotif uap yang berhasil mereka datangkan lewat proses panjang dan biaya yang tak sedikit pada 2008 ke Sawahlunto itu akan berdampak besar terhadap pariwisata Sawahlunto. Apalagi Sawahlunto memiliki berbagai obyek wisata yang bisa diintegrasikan dengan Mak Itam.

”Kami yakin, Mak Itam bisa menjadi magnet pariwisata laiknya lokomotif uap Duranggo di Colorado, Silverstone, Amerika Serikat, yang berhasil menarik jutaan wisatawan setiap tahun. Agar itu terwujud, perlu kerja sama yang baik antara PT KAI dan pemerintah kota serta pemangku kepentingan lainnya. Bahkan, belajar dari pengelolaan Duranggo juga perlu dilakukan,” kata Kurnia. (ZAK)

Simak breaking news dan berita pilihan kami langsung di ponselmu. Pilih saluran andalanmu akses berita Kompas.com WhatsApp Channel : https://www.whatsapp.com/channel/0029VaFPbedBPzjZrk13HO3D. Pastikan kamu sudah install aplikasi WhatsApp ya.

Video rekomendasi
Video lainnya


Terkini Lainnya

Larangan di Umbul Nilo, Pemandian Sebening Kaca di Klaten

Larangan di Umbul Nilo, Pemandian Sebening Kaca di Klaten

Travel Update
Ngargoyoso Waterfall, Wisata Air Terjun Baru di Karanganyar

Ngargoyoso Waterfall, Wisata Air Terjun Baru di Karanganyar

Jalan Jalan
Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Masyarakat Diingatkan Cek Kelayakan Bus di Spionam

Kecelakaan Bus Pariwisata di Subang, Masyarakat Diingatkan Cek Kelayakan Bus di Spionam

Travel Update
7 Wisata Sejuk di Yogyakarta, Pas Dikunjungi Saat Panas

7 Wisata Sejuk di Yogyakarta, Pas Dikunjungi Saat Panas

Jalan Jalan
5 Desa Wisata Penyangga Borobudur Highland di Purworejo Dapat Pelatihan dan Pendampingan

5 Desa Wisata Penyangga Borobudur Highland di Purworejo Dapat Pelatihan dan Pendampingan

Travel Update
Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Raya Cibodas

Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Raya Cibodas

Travel Update
Hidden Gem di Batam, Wisata Sambil Olahraga ke Golf Island

Hidden Gem di Batam, Wisata Sambil Olahraga ke Golf Island

Jalan Jalan
Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Binatang Bandung

Lokasi, Cara Beli, dan Tiket Masuk Kebun Binatang Bandung

Jalan Jalan
KAI Tambah 4 Perjalanan Kereta Api pada 12-31 Mei 2024

KAI Tambah 4 Perjalanan Kereta Api pada 12-31 Mei 2024

Travel Update
Planetarium Jagad Raya Tenggarong di Kaltim: Lokasi dan Tiket Masuk

Planetarium Jagad Raya Tenggarong di Kaltim: Lokasi dan Tiket Masuk

Travel Update
5 Hotel Dekat Bandara Internasional Juanda Surabaya

5 Hotel Dekat Bandara Internasional Juanda Surabaya

Hotel Story
Tiket.com Beri Promo ke Singapura, Ada Diskon hingga 30 Persen

Tiket.com Beri Promo ke Singapura, Ada Diskon hingga 30 Persen

Travel Update
Aktivitas Vulkanik Gunung Slamet Naik, Ratusan Pendaki Gagal Gapai Atap Jawa Tengah

Aktivitas Vulkanik Gunung Slamet Naik, Ratusan Pendaki Gagal Gapai Atap Jawa Tengah

Travel Update
Rute ke Gereja Ayam Bukit Rhema, Cuma 10 Menit dari Candi Borobudur

Rute ke Gereja Ayam Bukit Rhema, Cuma 10 Menit dari Candi Borobudur

Travel Tips
Kota Batu Cocok untuk Olahraga, Event Sport Tourism Akan Diperbanyak

Kota Batu Cocok untuk Olahraga, Event Sport Tourism Akan Diperbanyak

Travel Update
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
komentar di artikel lainnya
Baca berita tanpa iklan. Gabung Kompas.com+
Close Ads
Bagikan artikel ini melalui
Oke
Login untuk memaksimalkan pengalaman mengakses Kompas.com