'Memberi makan danau', begitu ungkapan yang tepat untuk mengartikan Pati Ka Ata Mbupu. 'Adonan' yang baru saja disiapkan, ayam dan sejumput sirih pinang merupakan sesaji yang diperuntukkan bagi para arwah penghuni tiga danau di Kelimutu.
Tiwu Nuwa Muri Koo Fai merupakan danau yang konon jadi tempat berkumpulnya arwah muda-mudi. Tiwu Ata Mbupu merupakan tempat berkumpulnya arwah para orang tua. Sementara Tiwu Ata Polo konon menjadi tempat berkumpulnya arwah orang jahat.
Ketiganya, secara geologis dan sedikit mistis, berubah warna dalam waktu yang tidak ditentukan. Tiwu Nuwa Muri Koo Fai adalah kawah yang disebut-sebut paling sering berganti warna, karena arwah anak muda yang bergejolak.
Beda suku, beda lagi adat istiadatnya. Terlepas dari percaya atau tidak, bukan hal sulit untuk menghormati kekayaan tradisi lokal. Hal tersebut diamini Willem, yang kini sudah sampai di Jawa Timur dan mendaki lebih dari 10 gunung. Semoga doa-doa yang dilantunkan di kaki Gunung Kelimutu bertahan selama perjalanan hingga nanti berakhir di Gunung Sibayak, Sumatera Utara.
Dapatkan update berita pilihan dan breaking news setiap hari dari Kompas.com. Mari bergabung di Grup Telegram "Kompas.com News Update", caranya klik link https://t.me/kompascomupdate, kemudian join. Anda harus install aplikasi Telegram terlebih dulu di ponsel.Tulis komentarmu dengan tagar #JernihBerkomentar dan menangkan e-voucher untuk 90 pemenang!
Syarat & KetentuanDapatkan informasi dan insight pilihan redaksi Kompas.com
Daftarkan EmailPeriksa kembali dan lengkapi data dirimu.
Data dirimu akan digunakan untuk verifikasi akun ketika kamu membutuhkan bantuan atau ketika ditemukan aktivitas tidak biasa pada akunmu.
Segera lengkapi data dirimu untuk ikutan program #JernihBerkomentar.